Kamis, 20 November 2014

HEARTBREAKING COMMERCIAL MOVIE CLIP




Karya: Ari Mayang K

Sinopsis
Jatmiko adalah seorang Kepala Sekolah di sebuah Madrasah. Jatmiko adalah figur laki-laki Jawa yang masih berpikiran sederhana. Polos, jujur, apa adanya dan selalu ceria. Dia dan istrinya tinggal di Desa di kaki gunung. Suatu ketika Jatmiko menerima surat pemberitahuan mengenai lomba olimpiade komputer. Dengan kepercayaan diri yang tinggi Jatmiko nekat berpartisipasi. Padahal madrasahnya tidak punya komputer. Dan murid-muridnya belum pernah memegang komputer. Tapi dia tetap memutuskan menjual sepeda motor bututnya. Hal ini harusnya sangat berat bagi Jatmiko, karena dia sangat menyayangi motor tuanya itu. Terlebih lagi, jika motornya dijual maka dia tidak punya kendaraan lagi untuk pulang pergi mengajar ke madrasah. Namun dengan tersenyum Jatmiko meyakinkan dirinya bahwa pengorbanannya tidaklah percuma dan sudah sepantasnya, karena sebagai kepala sekolah, dia bermimpi madrasahnya memiliki sebuah komputer sekaligus memperoleh juara olimpiade komputer. Akhirnya seperangkat komputer baru bisa dimiliki madrasah, berkat penjualan motor jatmiko. Para siswa pun giat berlatih dengan didampingi Jatmiko. Jatmiko sangat terharu melihat siswa2nya gembira bisa memegang komputer.
Suatu hari jatmiko berjalan pulang menuju rumahnya. Karena berjalan kaki, Jatmiko kemalaman di jalan. Di suatu jalan yang gelap dan dalam rimbun pohon bambu Jatmiko melihat sebuah perkelahian yang tidak seimbang. Ada seorang laki-laki yang dikeroyok 2 laki laki tegap bercadar. Rupaya sebuah usaha perampokan. Sebelum Jatmiko sempat menolong laki laki tsb, salah satu perampok memukul laki2 tsb dengan tongkat shg laki2 tsb pingsan. Sebelum pingsan, laki2 tsb sempat merangkak ke arah Jatmiko, kedua tangannya memeluk erat sebuah tas. Sambil menahan sakit laki-laki tersebut berseru lirih: “tolong pak......tas ini...... uang perusahaan”. Kemudian laki2 tsb pingsan. Jatmiko memandang dengan nanar sosok laki2 yang tergeletak di hadapannya. Badan jatmiko kecil. Tak mungkin melawan kedua perampok tsb. Namun dia teringat amanat laki2 tsb u menjaga tas yang berisi uang perusahaan tersebut.
Jatmiko mengambil tas kulit tersebut, didekapnya kencang dengan kedua tangannya. Kalaupun dia harus mati, dia sudah siap. Tak lupa dia berteriak sekencang-kencangnya: “Tolong...rampoook...tolongggg”. teriakan Jatmiko bersahutan dengan berdebam suara pukulan yang mendarat di sekujur tubuhnya. Rupanya kedua perampok tadi sangat marah melihat Jatmiko turut campur membantu laki2 tadi. Teriakannya berhasil mengundang warga yang berlrian keluar dri rumah mereka. Para perampok panik dan meninggalkan Jatmiko beserta tas yang ia selamatkan. Jatmiko luka parah. Dia pingsan.
Hari demi hari berlalu. Jatmiko koma di rumah sakit. Tak terasa sudah berganti bulan. Jatmiko akhirnya sadar. Saat dia membuka matanya didapatinya istrinya sedang menunggu dengan setia. Tak berapa lama beberapa orang berpakaian necis masuk ke dalam kamar rawat Jatmiko. Mereka memperkenalkan diri sebagai direksi perusahaan yang uangnya diselamatkan Jatmiko. Laki2 yang ditolong Jatmiko juga hadir. Tangannya digips karena patah. Sang direktur perusahaan mengucapkan banyak terima kasih kepada Jatmiko. Jatmiko menyelamatkan uang perusahaan sebesar 1 milyar. Sebagai tanda terima kasih Direksi memberikan hadiah berupa sebuah mobil kepada Jatmiko. Mobil tersebut bisa digunakan Jatmiko untuk operasional madrasah. Jatmiko menangis karena terharu. Disaat yang bersamaan istri Jatmiko menunjuk sebuah piala besar yang diletakkan di atas meja disamping tempat tidur Jatmiko. Disitu tertulis Juara 3 Olimpiade Komputer. Rupanya tim Madrasah berhasil menjadi juara 3. Jatmiko melewatkan kemenangan timnya karena dia koma selama hampir 2 minggu. Jatmiko memeluk erat piala tersebut sambil menangis. Para tamu di ruangan tersebut berebut memberikan ucapan selamat atas kemenangan madrasah kepada Jatmiko. Kemudian setelah diperiksa sebentar oleh dokter, Jatmiko diantar keluar untuk melihat hadiahnya. Sebuah mobil. Jatmiko naik ke kemudi dibantu istrinya. Jatmiko mencoba mengemudikan mobilnya. Tersendat sendat maju mundur. Semua yang ada di situ tertawa bahagia.
Narasi ending:
Qs Al Anfaal: 60: “Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”       

00.01” – 00.30”        01. BACKSONG ON. EXT. JATMIKO MENGENDARAI MOTOR TUANYA DARI SEBUAH MADRASAH TUA PULANG KE RUMAHNYA.
00.31” – 01.30”        02. INT. RUMAH JATMIKO – SIANG HARI
Cast: Jatmiko, istri Jatmiko
Jatmiko sampai di pelataran rumah. Mematikan motornya. Menstandardkan motornya. Melepas helm. Kemudian berjalan memasuki rumah. BACKSONG OFF.
JATMIKO
“Assalamu’alaikum”
ISTRI
“Wa ‘alaikumsalam”
JATMIKO
(mengeluarkan secarik kertas dan diberikan kepada istrinya, duduk di kursi melepas sepatu pantofelnya)
ISTRI
(membaca perlahan)
“Olimpiade Komputer...tapi pak..madrasah kita kan.....
JATMIKO
(memberi isyarat dengan dengan telapak tangannya sambil tersenyum, pertanda biarlah dia sebagai laki-laki yang akan mencari jan keluarnya. Istrinya terdiam mengerti. Dan tersenyum kecil)
CUT OFF
01.31” – 02.30”        03. BACKSONG ON. INT. DEALER JUAL BELI MOTOR BEKAS – SIANG HARI
Cast: Jatmiko, pemilik dealer
(Jatmijo menerima amplop berisi uang tunai hasil penjualan motor dari pemilik dealer, mereka ber2 bersalaman, Jatmiko menyentuh motor kesayangannya untuk terakhir kalinya. Pemilik dealer menyuruh salah seorang pegawainya memindahkan motor itu ke dalam dealer)
CUT OFF
02.31” – 03.30”        04. BACKSONG STILL.  INT. TOKO KOMPUTER – SIANG HARI
 Cast: Jatmiko, pemilik toko
(Jatmiko menyerahkan amplop penjualan motornya kepada pemilik toko komputer. Jatmiko membeli seperangkat komputer baru. Jatmiko bersalaman dengan pemilik toko komputer. Barang akan diantar menyusul ke madrasah)
CUT OFF
03.31” – 04.30”        05. BACKSONG STILL.  INT. MADRASAH – PAGI HARI
Cast: Jatmiko, guru, siswa, karyawan toko komputer
(Karyawan toko komputer menurunkan seperangkat komputer, Jatmiko, guru dan siswa menyambut dengan antusias. Satu demi satu mereka menyentuh dan mengangkat kedepan mata mereka perangkat komputer yang baru mereka lihat pertama kali. Jatmiko tersenyum haru melihat kegembiraan murid dan gurunya. Guru dan muridpun bergantian menyalami jatmiko tanda berterimakasih). BACKSONG OFF.
04.31” – 06.30”        06.INT. MADRASAH – MALAM HARI
Cast: Jatmiko, guru komputer
(Jatmiko lembur menemani guru komputer yang sedang mepersiapkan program latihan untuk siswa demi menghadapi olimpiade komputer yang sudah semakin dekat)
 JATMIKO
“Sudah selesai mas Budi?”
(merapikan meja kerja dan memasukkan beberapa buku ke dalam tasnya)
BUDI
“Njih Bapak. Sebentar lagi, kirang sekedhik malih meniko”
(menjawab dalam bahasa Jawa medok, menyeka keringat yang menetes di dahi)
JATMIKO
“Usahakan selesai malam ini mas Budi, supaya anak2 bisa berlatih dengan komputer itu besok pagi. Olimpiade sudah dekat”
BUDI
“Injih pak, ini saya juga sudah berusaha maksimal je, tapi memang sulit, la wong saya sendiri baru belajar”
(sedikit mengumpat halus dalam bahasa Jawa kepada komputer didepannya)
JATMIKO
“Ya wes, aku tak pulang dulu, jangan lupa nanti pintu dikunci rapet yo. Hati-hati. Banyak maling dan rampok sekarang ini. Wes yo Assalamu’alaikum”
(sambil membuka pintu dan keluar)
BUDI
“Injih pak, wa’alaikumsalam. atos-atos di jalan Pak”
CUT OFF
06.31” – 10.30”        07.EXT. JALAN GELAP – MALAM HARI
Cast: Jatmiko, laki2 bendahara perusahaan, 2 perampok
(Saat perjalanan pulang dar madrasah, dii suatu jalan yang gelap dan dalam rimbun pohon bambu Jatmiko melihat sebuah perkelahian yang tidak seimbang. Ada seorang laki-laki yang dikeroyok 2 laki laki tegap bercadar. Rupaya sebuah usaha perampokan. Sebelum Jatmiko sempat menolong laki laki tsb, salah satu perampok memukul laki2 tsb dengan tongkat shg laki2 tsb pingsan. Sebelum pingsan, laki2 tsb sempat merangkak ke arah Jatmiko, kedua tangannya memeluk erat sebuah tas. Sambil menahan sakit laki-laki tersebut berseru lirih: “tolong pak......tas ini...... uang perusahaan”. Kemudian laki2 tsb pingsan. Jatmiko memandang dengan nanar sosok laki2 yang tergeletak di hadapannya. Badan jatmiko kecil. Tak mungkin melawan kedua perampok tsb. Namun dia teringat amanat laki2 tsb u menjaga tas yang berisi uang perusahaan tersebut.
Jatmiko mengambil tas kulit tersebut, didekapnya kencang dengan kedua tangannya. Kalaupun dia harus mati, dia sudah siap. Tak lupa dia berteriak sekencang-kencangnya: “Tolong...rampoook...tolongggg”. teriakan Jatmiko bersahutan dengan berdebam suara pukulan yang mendarat di sekujur tubuhnya. Rupanya kedua perampok tadi sangat marah melihat Jatmiko turut campur membantu laki2 tadi. Teriakannya berhasil mengundang warga yang berlrian keluar dri rumah mereka. Para perampok panik dan meninggalkan Jatmiko beserta tas yang ia selamatkan. Jatmiko luka parah. Dia pingsan.)
BENDAHARA PERUSAHAAN
“tolong pak......tas ini...... uang perusahaan”.
(merangkak kedepan Jatmiko, hendak menyerahkan tas berisi uang perusahaan tapi terlanjur pingsan)
JATMIKO
“mas mas bangun mas...duh Gusti.....tulunnggg tulunggggg rampoookkk tuluuungggg...adududuh ampun tulung aduh rampokkk tulunggggg”
(Jatmiko mengerang kesakitan sambil mendekap erat tas dengan kedua tangannya. Sementara itu kedua perampok memukulinya dengan membabibuta dan berusaha merebut tas berisi uang tersebutyang dpertahankan jatmiko dengan mati-matian )
PERAMPOK 1
“weh ojo melu-melu kowe. Serahno tase. Kurang ajar”.
PERAMPOK 2
“rebut tas e No. Tarikk tariikkk”.

JATMIKO
“Alloohu akbar...duh Gusti.....tulunnggg tulunggggg rampoookkk tuluuungggg... rampokkk tulunggggg”
(wajah jatmiko babak belur dihajar pencuri, darah menetes dari sudut bibirnya. Matanya berkunang2 tapi dia tak mau menyerah)
PENDUDUK 1
“Hoe sopo kuwi..rampokkk rampokkkkk...tulunggg tulunggg”
PENDUDUK 2
“rampokkk rampokkkkk...”
(sambil membunyikan kentongan dengan panik dan tergesa)
PERAMPOK 1
“bos..konangan bos...kabur bosss”.
PERAMPOK 2
“kurang ajaaaarrrr...rasaknoooo we”.
(kesal karena ketahuan penduduk dan tidak bisa merebut tas dari tangan jatmiko, perampok memukul kepala jatmiko keras dengan sebatang dahan pohon)
JATMIKO
“Alloohu akbar...”
(jatmiko terhuyung kebelakang. Dia pingsan sambil tetap mempertahankan tas di tangannya)
PENDUDUK 1
“loh iki mas jatmiko to...mas bangun mas....tulunggg tulunggg”
(penduduk desa datang berduyun-duyun, sebagian mereka berlari mengejar perampok yang kabur dengan sepeda motor. Sisanya mengerubungi tubuh jatmiko yang sudah terluka parah.
CUT OFF
10.31” – 20.00”        08.INT. KAMAR RUMAH SAKIT – PAGI HARI
Cast: Jatmiko, istri, direktur, bendahara perusahaan, dokter
(Hari demi hari berlalu. Jatmiko koma di rumah sakit. Tak terasa sudah berganti minggu. Jatmiko akhirnya sadar. Saat dia membuka matanya didapatinya istrinya sedang menunggu dengan setia. Tak berapa lama beberapa orang berpakaian necis masuk ke dalam kamar rawat Jatmiko. Mereka memperkenalkan diri sebagai direksi perusahaan yang uangnya diselamatkan Jatmiko. Laki2 yang ditolong Jatmiko juga hadir. Tangannya digips karena patah. Sang direktur perusahaan mengucapkan banyak terima kasih kepada Jatmiko. Jatmiko menyelamatkan uang perusahaan sebesar 1 milyar. Sebagai tanda terima kasih Direksi memberikan hadiah berupa sebuah mobil kepada Jatmiko. Mobil tersebut bisa digunakan Jatmiko untuk operasional madrasah. Jatmiko menangis karena terharu. Disaat yang bersamaan istri Jatmiko menunjuk sebuah piala besar yang diletakkan di atas meja disamping tempat tidur Jatmiko. Disitu tertulis Juara 3 Olimpiade Komputer. Rupanya tim Madrasah berhasil menjadi juara 3. Jatmiko melewatkan kemenangan timnya karena dia koma selama hampir 2 minggu. Jatmiko memeluk erat piala tersebut sambil menangis. Para tamu di ruangan tersebut berebut memberikan ucapan selamat atas kemenangan madrasah kepada Jatmiko. Kemudian setelah diperiksa sebentar oleh dokter, Jatmiko diantar keluar untuk melihat hadiahnya. Sebuah mobil. Jatmiko naik ke kemudi dibantu istrinya. Jatmiko mencoba mengemudikan mobilnya. Tersendat sendat maju mundur. Semua yang ada di situ tertawa bahagia.
JATMIKO
“Alloohu akbar...neng endi aku. aduduh”
(jatmiko membuka matanya dari tidur panjangnya. Kilau matahari menyilaukan matanya. Kepalanya masih berdenyut nyeri. Dia mengaduh sambil meringis menahan nyeri dan memegangi sudut kepalanya yang dibalut perban)
ISTRI
“pak istighfar pak...alhamdulillaaah bapak sampun siuman...ya Alloh...dokter dokterrr”
(membantu jatmiko duduk diatas tempat tidur. Dia menangis demi melihat suaminya bangun dari tidur panjangnya. Dia berteriak memanggil2 dokter)
JATMIKO
(melihat sekeliling kamar tempat dia dirawat dengan nanar. Mencoba mengenali sosok wanita didepannya sambil mengumpulkan keping keping ingatannya)
ISTRI
“ini aku pak...Noor...istrimu”
(tersenyum sambil menghapus air mata yang menggenangi kelopak matanya)
JATMIKO
(tersenyum melihat istrinya, memegang balutan perban di kepalanya seakan meminta sebuah penjelasan)
ISTRI
“bapak pingsan...hampir 2 minggu. Bapak berkelahi dengan perampok pak”
(tersenyum bangga mengingat keberanian suaminya)
JATMIKO
(jatmiko mengingat2 kembali saat2 kedua perampok itu menghajarnya dengan keras, dia teringat tas itu)


BENDAHARA PERUSAHAAN
“Assalamu’alaikum...”
(sebuah suara diikuti ketukan pelan di pintu kamar rumah sakit membuyarkan lamunan jatmiko)
ISTRI
“wa’alaikum salam”
JATMIKO
““wa’alaikum salam”
(seorang laki2 laki masuk ke dalam ruangan kamar diikuti pria necis dibelakangnya)
BENDAHARA PERUSAHAAN
“pak Jatmiko, ini saya, yang dulu pernah bapak tolong. Ini pak iwan direktur perusahaan kami pak”
(sambil memperkenalkan laki2 disampingnya)
DIREKTUR PERUSAHAAN
“pak Jatmiko, perkenalkan saya Iwan.  mewakili perusahaan hendak menyampaikan terima kasih, kalau tidak ada pak Jatmiko, perusahaan kami rugi besar. Bapak menyelamatkan uang perusahaan kami sebesar Rp. 1 milyar rupiah”
(jatmiko dan istrinya berpandangan sambil tersenyum bangga)
JATMIKO
““tidak apa2 pak Iwan, sudah kewajiban kita untuk saling tolong menolong”
(seorang dokter wanita merangsek kedalam ruangan, tangannya sigap memeriksa jatmiko, mulai dari memeriksa mata jatmiko dengan senter, memegang perban kepala jatmiko dll)
DOKTER
““bagaimana perasaan bapak, sudah lebih enak? Ada yang sakit? Ini luar biasa, suami ibu memiliki daya tahan tubuh yang hebat”
ISTRI
“njih dokter, maklum kami orang desa, justru fisik kami kuat-kuat. Apalagi bapak ini. hebat”
(sambil mengacungkan jempolnya)
DIREKTUR PERUSAHAAN
“pak Jatmiko, maaf kalau menyela, kedtangan kami ini adalah untuk menengok bapak..yang alhamdulillah sudah siuman dan sembuh, dan juga kami ada sedikit tanda tresno untuk bapak. Hadiah kecil pak. Ada di luar. Bagaimana klo kita lihat bersama2? Bagaimana adokter apakah diizinkan”
DOKTER
““semua tergantung pak jatmiko, kalo sudah merasa kuat ya monggo. Tapi hati2”
ISTRI
“pak...ini juga ada hadiah, dari guru dan murid madrasah”
(seakan tak mau kalah, istri jatmiko mengambil piala besar di atas meja dan diserahkan ke suaminya)
JATMIKO
(jatmiko menerima piala itu dengan heran, dibacanya plakat yang tertera di depa. Juara 3 olimpiade komputer. Jatmiko ternganga tak percaya)
ISTRI
“madrasah kita juara 3 pak...anak2 berlomba dengan semangat, mereka bertekad menang demi bapak, para guru juga. Mereka berlatih siang malam sambil tiap hari menengok bapak disini. Menunggu kapan bapak siuman. Setelah mereka meraih juara 3, mereka memaksa untuk menaruh piala itu disini. Supaya bapak segera siuman”
(airmatanya kembali menetes karena terharu dan bangga)
JATMIKO
BACKSONG ON (jatmiko mendekap piala itu dengan kencang sambil menangis bangga, dadanya naik turun, semua yang ada diruangan bergantian mengucapkan selamat kepada jatmiko. Kemudian sang direktur memapah jatmiko turun dari tempat tidurnya menuju areal parkir rumah sakit. Disana ada mobil yang terparkir. Hadiah dari sang direktur. Jatmiko naik ke atas mobil dan mencoba mengendarai mobilnya. Maju mundur. Dan mesinnya pun mati mati. Semua yang hadir tertawa bahagia)
Narasi ending:
Qs Al Anfaal: 60: “Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”       

































 

Rabu, 19 November 2014

Surat terbuka untuk pak Jokowi

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaykum wr wb

Selamat pagi Bpk Jokowi yg terhormat, perkenalkan nama saya Ari Mayang, guru SMA di Jawa Tengah. Berkaitan dengan pengumuman kenaikan BBM di tanah air yang bapak sampaikan kemarin, izinkan kami sebagai warga negara, yang dijamin dengan UU, untuk menyampaikan hak kami dalam menyatakan pendapat, opini dan menyampaikan usul/sumbangsih saran kepada bapak selaku presiden Republik Indonesia. Di satu sisi saya juga telah membaca UU ITE yang melarang segala bentuk penghinaan dan penggiringan opini / fitnah di media sosial. Oleh karena itu kami berupaya untuk sangat berhati2 sekali dalam menuliskan surat terbuka ini agar tidak menyinggung pihak2 tertentu. Dan apabila ada sedikit pemaparan kami yang menyinggung Bapak, mk sebelumnya kami memohon maaf yang sebesar2nya krn bkn itu maksud/tujuan kami (merendahkan kehormatan Bapak sebagai Presiden RI sekaligus sbg lambang negara) dlm menulis surat terbuka ini.
1. Pertama kami mengucapkan selamat atas terpilihnya bapak sebagai Presiden baru RI masa bakti 2014-2019. Meskipun pilpres kemarin saya tidak ikut berkampanye untuk bapak, bagaimanapun juga sekarang bapak adalah presiden saya yang sah dan konstitusional yang wajib saya dukung dan saya hormati. Bagi saya pribadi, pilpres kemarin adl advantage bagi masyarakat. Bagaimana tidak, kdua pasang calon berlomba memaparkan visi misi demi kemakmuran masyarakat. Dalam logika saya, siapapun yang terpilih sebagai presiden, toh masyarakat bawah akan tetep sejahtera dan makmur.
2. Kedua, saya kemarin menyimak di stasiun televisi swasta tentang penjelasan bapak mengenai alasan kenaikan BBM. Yang saya tangkap saat itu adalah bapak menyampaikan dengan bersemangat bahwa kesalahan subsidi BBM adalah membuat Rp. 700 trilyun uang negara 'dibuang' SETIAP HARI selama 5 tahun yang lalu. Bapak juga menyampaikan di satu sisi anggaran kesehatan hanya sebesar Rp. 200 trilyun. Saya sebagai rakyat biasa tentu sangat terpukau dan terkejut dengan angka2 'pemborosan' yang bapak sampaikan. Oleh karena itu saya dapat memahami kemarahan dan kegusaran bapak dalam melihat angka2 tsb diatas.
3. Fenomena di masyarakat. Bapak Jokowi yang kami muliakan, pagi ini istri saya berbelanja di warung. Sebagai catatan, harga bahan pokok bahkan sudah beranjak naik sebelum bapak mengumumkan kenaikan BBM. Rupanya isu kenaikan BBM terlampau cepat direspon pasar. 1/4 kg telur ayam broiler sudah naik menjadi Rp. 8500. Artinya sekitar Rp. 35.000/kg. Padahal kami biasanya mendapati harganya berkisar Rp. 18.000-Rp. 20.000 /kg. Dan kenaikan harga ini dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, krn telor adalah salah satu contoh bahan makanan pokok yang dikonsumsi mulai golongan miskin hingga kaya sekalipun
4. Bapak Jokowi yang terhormat, saat di warung itulah istri sy menceritakan, beberapa ibu rumah tangga memprotes keputusan bapak menaikkan BBM. Mereka bahkan sampai menuduh bapak ingkar dengan janji kampanye bapak dahulu saat pilpres. Mereka berkata menyesal telah memilih bapak sebagai capres dahulu. Sebagai warganegara, disatu sisi saya marah dan tersinggung saat presiden saya diolok2 sedemikian rupa, namun disisi lain saya bisa menangkap kekecewaan konstituen bapak yang merasa dahulu sudah memilih bapak.
5. Berkaitan dengan konstituen/pendukung bapak yang kecewa atas kenaikan bbm ini, saya sebenarnya trenyuh. Saya tau sendiri mereka bekerja mati2an dalam mengkampanyekan bapak spy terpilih sbg presiden. Ada teman saya yang aktif mengajak saya untuk ikut menyumbang kampanye bapak karena dia terharu melihat bapak kampanye kemana2 hanya naik ojek dan bemo. Saat saya kebratan dengan klaim teman sy td dan sy tunjukkan foto bapak yang menaiki jet pribadi, teman saya terdiam sejenak, menghela nafas, kemudian tersenyum dan berkata: "Baiklah, jadi sumbanganya untuk membantu pak Jokowi menyewa jet pribadi itu". Luar biasa bukan pendukung bapak? Lain lagi dengan kedua teman sy yg aktif ikut berkampanye untuk bapak di media sosial dahulu, terakhir di DP BBM mereka terpampang foto saat mereka antri BBM malam2. Saya pribadi sangat terharu dengan perjuangan dan pengorbanan para pendukung bapak. Kalau boleh berandai2, alangkah adilnya jika kenaikan BBM ini tidak berlaku pada konstituen bapak. Entah bgmn caranya. Yang saya pahami mereka telah berjuang dan berkorban untuk bapak, dan mereka jg merasa telah memiliki 'kontrak politik' dengan bapak, apabila memilih bapak maka BBM tidak akan naik. Maka, biar kenaikan BBM ini ditanggung oleh yang bukan pemilih bapak, krn mereka tidak memiliki 'kontrak politik' dengan bapak. Menurut saya itu lebih adil dan logis dalam pandangan saya. Meskipun sy tau sulit u mewujudkan ide sy tsb.
6. Bapak Jokowi yang saya hormati, apabila kami diijinkan menyampaikan keberatan hati kami atas keputusan bapak dan pemerintah dalam menaikkan harga BBM, maka izinkan kami menyampaikan hal2 berikut ini:
a. Kami sdh memahami alasan bapak menaikkan harga BBM dengan asumsi Rp. 700 trilyun 'dihamburkan' pemerintah setiap harinya u subsidi BBM. Bapak jelaskan anggaran tersebut akan dialihkan ke sektor2 lainnya demi kemakmuran rakyat, membangun infrastruktur, rumah sakit dll. Namun bapak, mohon maaf jika kami keliru, saat kampanye pilpres yang ditayangkan scr live di stasiun TV dahulu bapak dengan tegas dan yakin visi misi bapak akan lancar terlaksana karena sudah ada dananya. Dan itu bapak ulang berkali2. Sudah ada dananya. Oleh karena itu kami bingung menyikapinya, mana yg benar? Krn jika benar sdh ada dananya, sebenarnya bapak tidak perlu menaikkan BBM bukan?
b. Yang kedua adalah kembali mengenai keputusan menaikkan BBM. Apabila memang bapak dan tim merasa kenaikan BBM ini adlh sebuah keniscayaan yg tdk bs dihindari, mengapa bapak tidak jauh2 hari mengkampanyekan 'ketidaksehatan' subsidi BBM, saat kampanye dahulu misalnya. Sehingga masyarakat sdh siap, bisa mengurangi gejolak, demonstrasi, dan yang paling penting klaim pendukung bapak yg merasa bpk pernah berjanji u tdk menaikkan BBM bs terhindari. Karena bg sebagian orang, maaf bapak, pejabat publik yang melakukan kebohongan akan sangat tidak bagus secara norma dan etika.
c. Angka Rp. 700 trilyun subsidi BBM mrpkn pemborosan? sekali lagi mohon maaf bapak bkn bermaksud mengajari, klaim tsb juga masih mengundang dialektika dan diskursus, karena itu berpulang pada bgmn kita memandang konsep sebuah negara. Apakah negara itu sebuah state atau company. Jika logikanya negara takubahnya adalah perusahaan atau company, mk angka Rp. 700 trilyun yg digelontorkan setiap hari adl mrpk kebocoran dan pemborosan yg luar biasa. Dan wajib ditutup. Krn negara merugi. Negara /company tdk boleh rugi. Negara harus untung. Sy tdk meragukan itu. Namun, jika logika negara adlh sebuah state atau terlbih lagi walfare state (negara yg sejahtera), maka angka tersebut bukanlah hal yg sia2 yang wajib dihentikan. Bukankah ada kata2 "untuk sebesar2 kemakmuran rakyat" bapak? Apakah angka Rp. 700 trilyun sdh melebihi definisi sebesar2 kemakmuran rakyat shg harus dihentikan? Sy sering membaca kisah kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz, dimana rakyatnya saat itu sangat sejahtera sampai2 zakat pun tdk ada yg mau menerima. Apakah anggaran Khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk kesejahteraan rakyatnya adl pemborosan bapak? Pernahkah khalifah Umar menghitung2 kerugian negara dlm rangka program kesejahteraan rakyatnya bapak? Jangankan untuk tidak menaikkan harga BBM, klo perlu bapak bisa menggratiskan BBM. Sama spt kebijakan menggratiskan sekolah dan kesehatan. Sy kira bapak akan sangat setuju dengan pendapat sy mengenai khalifah Umar, krn sy faham bapak berasal dr trah masyarakat Jawa yg dikenal halus hatinya dan bapak sendiri adl mantan pebisnis yg pasti memiliki insting yg cerdas dan bijaksana.
7. Pada akhirnya bapak, saya berharap, andaikan mungkin, bisakah keputusan bapak menaikkan BBM ini bisa dibatalkan atau minimal ditunda sampai ekonomi masyarakat membaik. Saat ini kami melihat angka kemiskinan masih sangat besar. Sangat tidk bijak rasanya menaikkan harga BBM saat2 ini bapak. Namun apabila memang keadaan negara saat ini memang sedang tdk memungkinkan / blm siap untuk disebut sbg walfare state, mk kamipun rakyat dibelakang bapak jg akan siap. Kalau bapak rekoso, kamipun siap rekoso, klo bapak susah insy kamipun siap hidup susah. Pepatah Jawa mengatakan tiji tibeh. Mukti siji mukti kabeh (1 mulia semua ikut mulia), ataupun Mati siji mati kabeh (1 mati semua ikut mati) susah senang kita tanggung bersama bapak presiden.kami rakyat dibelakang bapak siap mendukung bapak.

Trima kasih

Wassalamualaykum wr wb.