Senin, 26 Maret 2012

kekuatan karya sastra: karena novel Negeri 5 Menara saya menjadi penggemar sambal!

dear friends,
sekedar informasi, saya pernah divonis dokter terkena typhus. sebagaimana yang dialami penderitanya, setelah keluar dari rumah sakit dokter mewanti2 wanti dengan keras: no mie ayam, saos tomat apalagi sambal! (dikarenakan usus ada yang luka sehingga mudah kambuh).
dasar saya yang bandel, untuk mie ayam (otomatis bersama saos tomatnya) masih sulit saya tinggalkan (meskipun akhir2 ini saya kembali ke menu favorit sy waktu SD: Bakso!). salah satu sodara yang juga gemar melahap mie ayam pernah kasih nasehat menyesatkan: kalo sakit typhus, mie ayamnya stop dulu, begitu sembuh makan lagi hahaha.
untuk larangan yang ketiga, yakni sambal, sebetulnya tidak terlalu susah. yang pertama saya punya riwayat typhus, yang kedua setiap kepedasan karena sambal sekujur pipi saya langsung kesemutan! iya kesemutan! aneh memang, kesemutan bisa menyerah wajah. saat indikasi itu terjadi saya bisa seperti orang mabok, mata melotot kekanan kiri, bibir menebal, pipi merona merah & sekujur wajah seakan dicabik2 ribuan jarum! sekaligus mata sembab seperti anak gadis yg baru patah hati.
dan alasan yang ketiga adalah karena saya tidak suka sambal! ibu saya sendiri adalah penggemar fanatik sambal, tak jarang saya berlari ke kamar mandi setiap menyantap masakan ibu. tak peduli itu sayur, tumis, gorengan, semuanya pedas!
Nah teman, ini yang ajaib, seminggu ini sejarah hidup saya berubah. saya yang selama ini paling neg dengan cabe dan sebangsanya mendadak berganti: saya menjadi penggemar sambal!
keajaiban itu bermula tidak lain dan tidak bukan adalah karena sebuah novel. tepatnya Negeri 5 Menara. 
sewaktu saya SD komik kegemaran saya adalah Lima Sekawan. dalam kisah-kisah mereka sering digambarkan dengan dahsyat bagimana, misalnya, ketika Lima Sekawan pergi berpiknik, mereka menyantap sosis dengan roti, apple pie, telor dadar dll. saya bisa berliur-liur tatkala membaca kisah mereka haha.
ada juga komik bergambar Donald Bebek yang sempat saya ingat betul, ceritanya Donald ikut program isolasi super ketat bagi para pasien diet makanan. lengkap dengan penjaga berpentung dll. dasar Donald yang bandel, maka dia mencuri2 kesempatan untuk memanggang sosis & goreng telor. tatkala beberapa pasien mengintip aktifitas Donald, maka pasien2 itu berebut memesan makanan pada Donald, lengkap dengan ekspresi lidah menjulur dan segepok dolar ditangan mereka. Donald kaya mendadak. dan yang jadi surprise semenjak saat itu menu favorit saya adalah sosis & telor goreng :)
sama dengan Lima Sekawan & Donald Duck, Negeri 5 Menara memberikan efek sugestif yang kuat pada diri saya (terutama soal makanan he). itulah kekuatan karya sastra, ia memberikan halusinasi, imajinasi, membujuk, memanipulasi, serta provokasi. itulah mengapa karya sastra yang baik adalah yang memberikan efek positif. karena bagaikan zat aditif, para pembacanya akan lebih mudah tergiring & berfantasi dari bahan bacaannya. 
dan itu pula yang terjadi pada saya, sekarang saya menjadi Sambal Hunter setiap hari. setiap jam makan saya selalu bertanya: Bunda, sambalnya mana? dan ketika sambal yang dsajikan istri saya panas-panas dalam cobek sudah terhidang....maka bismilahirrahmanirrahim...wusss tangan ini seakan menjadi liar meraup isi piring saya, bergantian: nasi, sambal, lauk. haha
apabila sambal istimewa istri saya ini sudah terhidang (saya menebutnya sambal istirahat-diambil dari novel Negeri 5 Menara), wow piring ini seakan takcukup menahan gundukan nasi yang bergoyang2. setelah itu plok-plok, gundukan sambal berair yang meletup2 panas membuat liur saya beterbangan haha.
ada logika aneh setiap saya makan sambal istirahat ini, sambal akan semakin sedap manakala nasinya lebih banyak dan lauk lebih sedikit. itulah mengapa setiap saya makan nasi sambal ini, tak rewel saya dalam meminta lauk, tahu tempe kerupuk-pun sudah lebih dari cukup, tapi jangan salah: minimal saya habis 2 piring nasi porsi besar!
well itu saja yang ingin saya bagi sore ini, semoga terhibur dan sebagai penutup saya cuplikkan petikan dalam novel Negeri 5 Menara yang membuat saya menjadi Sambal Holic ! :) selamat menikmati:
  
"Sebetulnya ada menu yang hebat lagi selain hari Jumat. hanya ada di hari biasa, di jam istirahat pertama, bagi kami yang tidak sempat makan pagi. kami di PM menyebutnya salathah rohah, atau sambal istirahat. apa yang membuatnya sangat fenomenal? penampilan sambalnya bersahaja saja. campuran cabe merah dan hijau yang digiling kasar, bersatu di dalam cairan minyak yang berlinang-linang kehijau-hijauan. tapi begitu disendokkan mbok dapur ke piring kami, wangi cabe yang meruap-ruap langsung menawan saraf-saraf lidah. air liur rasanya mencair di dalam mulut.
Begitu duduk di meja, tangan kami berlomba menyuap nasi. Nyusss...pedasnya terasa menyerang sampai ubun-ubunku, tapi enaknya membuat kami melayang. keringat mengalir dari muka kami yang merah. dengan modal sesendok sambal ini, kamibisa makan bagai kesurupan dan gampang saja menandaskan 2-3 piring nasi. rasanya dahsyat sampai jilatan terakhir. tapi setelah itu kami akan berlari terbirit-birit ke keran air minum, menyiram mulut dan muka yang kebakaran salathah". (Negeri 5 Menara hal: 122)

Bagaimana? anda tiba2 lapar dan ingin meraup sambal haha 

NB: sejak saat ini usai menyantap sambal pipi saya sdh takpernah lagi kesemutan, ajaib bukan :)
Bakso Malang asli :)


Jumat, 02 Maret 2012

Mengkudeta Wewenang

Tulisan saya kali ini mencoba mengkritisi bagaimana sebagian dari saudara-saudara kita diluar sana yang tiba-tiba tanpa 'sebuah pendelegasian' merasa berhak untuk memutuskan sesuatu yang pada dasarnya bukan menjadi wewenangnya.
Sebagai sekolah yang baru berdiri, maka wajar bagi sekolah saya untuk melakukan promo, cuci gudang menawarkan beasiswa pada para calon siswa kemana-mana.
Bertitel Sekolah Internasional dengan seabrek prestasi nasional & internasional, fasilitas multimedia, bilingual program, laboratorium modern, buku-buku impor, serta dukungan staf pengajar asing, maka tak ayal sekolah kami ini menjadi serbuan para 'penyadar mutu'. 
Orang-orang tersebut sadar, dengan fasilitas sekolah yang serba wah yang kami tawarkan menjadi jaminan kenyamanan belajar bagi putranya sekaligus sebagai investasi yang menjanjikan untuk masa depan anak-anak mereka.
Sayangnya jumlah orang-orang yang sadar mutu ini sendiri masih bisa dihitung dengan jari. mereka kebanyakan didominasi oleh keluarga yang melek teknologi, visinya jauh ke depan, ambisius, sekaligus berduit.
Mereka, keluarga menengah ke atas ini, rela merogoh kantungnya dalam-dalam demi mewujudkan impian mereka untuk sebuah investasi yang menurut sebagian kalangan - yang masih belum melek kemajuan - adalah sebuah tindakan sia-sia, berlebih atau bahkan mubazir.
Kalangan yang kedua ini beranggapan bahwa sekolah tak perlu mahal. yang penting bisa sekolah, lulus, kuliah (kalo ditrima di PT) dan bekerja (kalo dtrima kerja).
Ada juga kalangan ketiga, ini yang paling aneh menurut saya, mereka beranggapan bahwa tidak akan ada masanya bagi sekolah baru -seperti sekolah saya- untuk bisa diterima di masyarakat.
Mereka beranggapan bahwa sekolah favorit itu berinisial angka 1,2 atau 3. SMP 1, SMA 1 begitu seterusnya. Meskipun anda memberondong mereka dengan seabreg presentasi prestisius, membawa piala-piala kejuaraan dunia yang diraih sekolah anda, maupun guru asing kehadapan mereka, mereka hanya akan mengulum bibir, menggeleng pelan, sedikit memejamkan mata sambil bergumam pendek: "Maaf, tidak tertarik" :)
Seperti kejadian baru-baru ini, kami berputar putar di sekitar wilayah Surakarta untuk mempromokan sekolah kami, tak cukup disitu, kamipun menawarkan beasiswa berprestasi serta beasiswa kerjasama sekolah kepada mereka. ada yang tertarik & follow up, ada pula yang menolak.
Yang menjadi keheranan terbesar saya adalah manakala beasiswa yang seharusnya menjadi menjadi hak anak, terkadang sudah awal-awal dikebiri oleh sekolah, entah itu guru BK atau siapa. jawaban mereka pendek: "Anak tidak tertarik.." hah?! bagaimana mereka bisa tidak tertarik? mendengarkan & melihat presentasi kami saja belum. Ini yang aneh...sekolah menghalang-halangi hak siswa untuk menerima info seluas-luasnya tentang sekolah lanjutan mereka.
Ini soal masa depan anak, tapi oknum sekolah seakan bertindak seperti orangtua kandung mereka, bahkan saya yakin jika kami diberi kesempatan untuk bertemu dengan orangtua siswa, mereka akan menjawab lain.
Ada juga kejadian kami hendak bertemu kepala sekolah, seorang satpam bisa dengan mudahnya menolak kami. ini beasiswa untuk anak, sekolahpun hanya pihak perantara..lha ini satpam sekolah malah bertindak melampaui wewenangnya. mengebiri hak anak, mengkudeta wewenang mereka.
Pertanyaan logis sebenarnya untuk mereka: jika mereka -pihak-pihak yang menghalangi beasiswa untuk siswa- berani memposisikan diri seakan orangtua sang siswa, maka pertanyaan saya: apakah mereka juga sanggup membiayai pendidikan siswa tersebut? mengantarkan mereka hingga bangku kuliah? seperti yang selama ini sekolah kami lakukan? anda bisa menebak sendiri jawaban mereka
Pada akhirnya, saya hanya bisa bergumam: saya sudah menyampaikan. mereka sendiri yang memutuskan. jika mereka menyesal di kemudian hari (seperti pengalaman pihak2 yg sempat menolak dulu), maka itu menjadi konsekwensi keputusan mereka. saya hanya membantu, jika anda menolak bantuan saya pun saya tak rugi :)
Terus berkarya untuk kemajuan pendidikan Indonesia !
PRESENTASI DI SMPN 4 SURAKARTA


Kamis, 01 Maret 2012

Beasiswa Teacher Training Monbukagakusho 2012 ke Jepang


Pada hari senin 13 Februari 2012 yang lalu, saya berkesempatan untuk mengikuti program seleksi tes tertulis Teacher Training (Monbukagakusho) ke Jepang.


PENGUMUMAN PESERTA TES TERTULIS












Beasiswa pemerintah Jepang ini sangat mudah persyaratannya, apalagi ditambah dengan uang saku yang cukup wah selama tinggal di Jepang (1,5 tahun) click here
Mulailah saya berburu alamat Pusat Studi Jepang UI, cari penginapan, hingga hunting transportasi. akhirnya ketemu juga peta UI. untuk tempat menginap saya transit di rumah kakak di Bekasi, kemudian lanjut H-2 di rumah Om di Depok (sekitar 15 menit dari kampus UI Depok).
Perjuangan saya untuk mengikuti tes ini cukup berliku, mulai dari meminta izin GM sekolah saya, izin kepsek, izin ke BKD sampai yang terakhir izin ke Bupati Sragen (karena posisi saya sebagai PNS Kabupaten Sragen).
Untuk persiapan tes, saya melahap buku-buku Longman (Cutting Edge) hingga Barons TOEIC (tak sengaja nemu di almari buku kakak saya di Bekasi).
pergi ke Jakarta juga bukan tanpa pengorbanan, tercatat saya mengeluarkan ongkos pribadi untuk mengirim transportasi (Rosalia Indah Executive Solo-Bekasi PP), hingga harus meninggalkan istri & anak-anak tercinta. namun demi ikhtiar masa depan apapun harus saya tempuh.
Di tempat kakak & Om, saya habiskan waktu hanya dengan belajar & belajar. untuk hal yang satu ini saya terinspirasi dari siswa-siswa saya yang bisa belajar di SBBS sampai jam 2 pagi!
Hingga tibalah waktu ujian tiba. sebelumnya saya rajin googling materi ujian & seluk beluk Monbukagakusho, terutama dari blog ibu Murni Ramli click here hingga hunting buku belajar cepat Bahasa Jepang.
Tempat ujian siang itu (jam 13.30 wib), dipenuhi sekitar 250 kandidat. mereka terpilih dari ratusan aplicants yang lolos seleksi berkas administrasi.
SUASANA SETELAH UJIAN TULIS DI PUSAT STUDI JEPANG  UI DEPOK

Tes pun berlangsung cukup singkat, hanya 2 jam, tanpa Tes Bahasa Jepang (saya cukup surprise). selama tes, banyak soal yang cukup rumit. meskipun bagi guru Bahasa Inggris seperti saya. namun saya pede saja mengerjakannya.
kontestan di hari itu tidak cuma dari Jakarta /Jateng saja, namun ada juga peserta dari Medan & Padang. entah ini strategi untuk mensiasati kuota / apa.
Tes pun berakhir pukul 14.30 WIB & saya harus segera kembali ke Sragen untuk bergabung kembali dengan rekan-rekan di SBBS.
Sebelum pulang, Ibu lies (panitia) sempat mengatakan, pengumuman lolos tes wawancara 1 minggu sebelum tes wawancara. wawancara sendiri menurut beliau akan diadakan pada tanggal 6 Maret 2012, berarti pengumuman akan disampaikan sekitar akhir Februari 2012.
berdebar-debar saya menunggu pengumuman ini, apalagi sempat trauma juga ketika tes di Jakarta. tahun 2006 saya bersama istri sempat tes seleksi PNS DEPLU ke Jakarta. namun tidak lolos ke tahap berikutnya.
Saya & istri pun sudah merancang apa-apa yang harus kami lakukan ketika saya lolos ke Jepang. seperti sekolah SD untuk Salsa (anak 1 saya), istri tinggal dimana, sampai siapa yang nanti akan mengambil gaji bulanan PNS saya. bahkan saya berencana melepas Laptop saya untuk biaya mengurus visa dll (toh nanti bisa beli Apple Mac di jepang haha) :)
Hari Senin 27 Februari 2012 iseng-iseng saya membuka website kedubes Jepang. & saya terkejut karena ada link berjudul "Daftar Nama Peserta Wawancara Teacher Training 2012 new".
Hati saya berdegup kencang, dan ini pertanda tidak baik. karena biasanya kalo ada sesuatu yang tidak baik akan datang, biasanya insting saya langsung bekerja (pernah ketika mengendarari mobil di jalan raya wates tiba2 jantung saya berdegup sangat kencang, ternyata di ujung jalan ada polisi menyetop & menilang saya - karena menginjak marka)
Sewaktu ditelpon pihak Pusat Studi Jepang bahwa saya lolos menuju tes tertulis keadaan saya sangat tenang & santai, karena sudah yakin dapat insting baik, berbeda dengan insting saya kali ini.
Dan benar juga, ketika saya klik link tersebut click here, saya pelototi daftar nama yang lolos, nomor 1-16. dari atas sampai kebawah. tak percaya. maka saya ulangi lagi membaca dari atas. begitu terus. sampai akhirnya saya sadar, Alloh belum mengizinkan saya. kecewa & remuk pasti. namun tak bijak jika terus meratapi kegagalna. apalagi sampai menuduh yang tidak-tidak pada panitia (sempat juga bersuuzon astaghfirulloh). namun apa yang terjadi biarlah terjadi. saya tetap harus menerimanya. 
Pada akhirnya, selamat kepada para kontestan yang terpilih untuk tes wawancara di Kedubes Jepang hari selasa 16 Maret 2012 nanti. God be with u.
Untuk menutup cerita saya ini, saya hanya bisa mengambil 2 inspirasi:
1. Alloh pasti mengetahui jalan yang terbaik bagi saya, apapun itu
2. Mengutip dari mantan Rektor UNS yang pernah curhat seputar beliau gagal & teman sekelasnya gagal di ujian akhir kuliah. tapi beliau tetap berkhusnuzon pada Alloh. akhirnya di saat-saat terakhir teman-temannya tiba-tiba berhamburan ke kost beliau untuk mengabarkan, bahwa beliau satu-satunya mahasiswa yang lolos ujian (ada revisi). mungkinkah ini terjadi pada say? biar Alloh yang mengatur :)
at last well done for the candidates... & maju terus Guru Indonesia !!! 

NB: trima kasih tak terhingga untuk mas Danang, mbak heni, falah, alia di Bekasi juga om sam, istri, mbak ana, mas dullah, mas arif di Depok (yang rela mengantar saya jemput saya waktu ujian di UI Depok)...i love u all!