Kamis, 20 November 2014

HEARTBREAKING COMMERCIAL MOVIE CLIP




Karya: Ari Mayang K

Sinopsis
Jatmiko adalah seorang Kepala Sekolah di sebuah Madrasah. Jatmiko adalah figur laki-laki Jawa yang masih berpikiran sederhana. Polos, jujur, apa adanya dan selalu ceria. Dia dan istrinya tinggal di Desa di kaki gunung. Suatu ketika Jatmiko menerima surat pemberitahuan mengenai lomba olimpiade komputer. Dengan kepercayaan diri yang tinggi Jatmiko nekat berpartisipasi. Padahal madrasahnya tidak punya komputer. Dan murid-muridnya belum pernah memegang komputer. Tapi dia tetap memutuskan menjual sepeda motor bututnya. Hal ini harusnya sangat berat bagi Jatmiko, karena dia sangat menyayangi motor tuanya itu. Terlebih lagi, jika motornya dijual maka dia tidak punya kendaraan lagi untuk pulang pergi mengajar ke madrasah. Namun dengan tersenyum Jatmiko meyakinkan dirinya bahwa pengorbanannya tidaklah percuma dan sudah sepantasnya, karena sebagai kepala sekolah, dia bermimpi madrasahnya memiliki sebuah komputer sekaligus memperoleh juara olimpiade komputer. Akhirnya seperangkat komputer baru bisa dimiliki madrasah, berkat penjualan motor jatmiko. Para siswa pun giat berlatih dengan didampingi Jatmiko. Jatmiko sangat terharu melihat siswa2nya gembira bisa memegang komputer.
Suatu hari jatmiko berjalan pulang menuju rumahnya. Karena berjalan kaki, Jatmiko kemalaman di jalan. Di suatu jalan yang gelap dan dalam rimbun pohon bambu Jatmiko melihat sebuah perkelahian yang tidak seimbang. Ada seorang laki-laki yang dikeroyok 2 laki laki tegap bercadar. Rupaya sebuah usaha perampokan. Sebelum Jatmiko sempat menolong laki laki tsb, salah satu perampok memukul laki2 tsb dengan tongkat shg laki2 tsb pingsan. Sebelum pingsan, laki2 tsb sempat merangkak ke arah Jatmiko, kedua tangannya memeluk erat sebuah tas. Sambil menahan sakit laki-laki tersebut berseru lirih: “tolong pak......tas ini...... uang perusahaan”. Kemudian laki2 tsb pingsan. Jatmiko memandang dengan nanar sosok laki2 yang tergeletak di hadapannya. Badan jatmiko kecil. Tak mungkin melawan kedua perampok tsb. Namun dia teringat amanat laki2 tsb u menjaga tas yang berisi uang perusahaan tersebut.
Jatmiko mengambil tas kulit tersebut, didekapnya kencang dengan kedua tangannya. Kalaupun dia harus mati, dia sudah siap. Tak lupa dia berteriak sekencang-kencangnya: “Tolong...rampoook...tolongggg”. teriakan Jatmiko bersahutan dengan berdebam suara pukulan yang mendarat di sekujur tubuhnya. Rupanya kedua perampok tadi sangat marah melihat Jatmiko turut campur membantu laki2 tadi. Teriakannya berhasil mengundang warga yang berlrian keluar dri rumah mereka. Para perampok panik dan meninggalkan Jatmiko beserta tas yang ia selamatkan. Jatmiko luka parah. Dia pingsan.
Hari demi hari berlalu. Jatmiko koma di rumah sakit. Tak terasa sudah berganti bulan. Jatmiko akhirnya sadar. Saat dia membuka matanya didapatinya istrinya sedang menunggu dengan setia. Tak berapa lama beberapa orang berpakaian necis masuk ke dalam kamar rawat Jatmiko. Mereka memperkenalkan diri sebagai direksi perusahaan yang uangnya diselamatkan Jatmiko. Laki2 yang ditolong Jatmiko juga hadir. Tangannya digips karena patah. Sang direktur perusahaan mengucapkan banyak terima kasih kepada Jatmiko. Jatmiko menyelamatkan uang perusahaan sebesar 1 milyar. Sebagai tanda terima kasih Direksi memberikan hadiah berupa sebuah mobil kepada Jatmiko. Mobil tersebut bisa digunakan Jatmiko untuk operasional madrasah. Jatmiko menangis karena terharu. Disaat yang bersamaan istri Jatmiko menunjuk sebuah piala besar yang diletakkan di atas meja disamping tempat tidur Jatmiko. Disitu tertulis Juara 3 Olimpiade Komputer. Rupanya tim Madrasah berhasil menjadi juara 3. Jatmiko melewatkan kemenangan timnya karena dia koma selama hampir 2 minggu. Jatmiko memeluk erat piala tersebut sambil menangis. Para tamu di ruangan tersebut berebut memberikan ucapan selamat atas kemenangan madrasah kepada Jatmiko. Kemudian setelah diperiksa sebentar oleh dokter, Jatmiko diantar keluar untuk melihat hadiahnya. Sebuah mobil. Jatmiko naik ke kemudi dibantu istrinya. Jatmiko mencoba mengemudikan mobilnya. Tersendat sendat maju mundur. Semua yang ada di situ tertawa bahagia.
Narasi ending:
Qs Al Anfaal: 60: “Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”       

00.01” – 00.30”        01. BACKSONG ON. EXT. JATMIKO MENGENDARAI MOTOR TUANYA DARI SEBUAH MADRASAH TUA PULANG KE RUMAHNYA.
00.31” – 01.30”        02. INT. RUMAH JATMIKO – SIANG HARI
Cast: Jatmiko, istri Jatmiko
Jatmiko sampai di pelataran rumah. Mematikan motornya. Menstandardkan motornya. Melepas helm. Kemudian berjalan memasuki rumah. BACKSONG OFF.
JATMIKO
“Assalamu’alaikum”
ISTRI
“Wa ‘alaikumsalam”
JATMIKO
(mengeluarkan secarik kertas dan diberikan kepada istrinya, duduk di kursi melepas sepatu pantofelnya)
ISTRI
(membaca perlahan)
“Olimpiade Komputer...tapi pak..madrasah kita kan.....
JATMIKO
(memberi isyarat dengan dengan telapak tangannya sambil tersenyum, pertanda biarlah dia sebagai laki-laki yang akan mencari jan keluarnya. Istrinya terdiam mengerti. Dan tersenyum kecil)
CUT OFF
01.31” – 02.30”        03. BACKSONG ON. INT. DEALER JUAL BELI MOTOR BEKAS – SIANG HARI
Cast: Jatmiko, pemilik dealer
(Jatmijo menerima amplop berisi uang tunai hasil penjualan motor dari pemilik dealer, mereka ber2 bersalaman, Jatmiko menyentuh motor kesayangannya untuk terakhir kalinya. Pemilik dealer menyuruh salah seorang pegawainya memindahkan motor itu ke dalam dealer)
CUT OFF
02.31” – 03.30”        04. BACKSONG STILL.  INT. TOKO KOMPUTER – SIANG HARI
 Cast: Jatmiko, pemilik toko
(Jatmiko menyerahkan amplop penjualan motornya kepada pemilik toko komputer. Jatmiko membeli seperangkat komputer baru. Jatmiko bersalaman dengan pemilik toko komputer. Barang akan diantar menyusul ke madrasah)
CUT OFF
03.31” – 04.30”        05. BACKSONG STILL.  INT. MADRASAH – PAGI HARI
Cast: Jatmiko, guru, siswa, karyawan toko komputer
(Karyawan toko komputer menurunkan seperangkat komputer, Jatmiko, guru dan siswa menyambut dengan antusias. Satu demi satu mereka menyentuh dan mengangkat kedepan mata mereka perangkat komputer yang baru mereka lihat pertama kali. Jatmiko tersenyum haru melihat kegembiraan murid dan gurunya. Guru dan muridpun bergantian menyalami jatmiko tanda berterimakasih). BACKSONG OFF.
04.31” – 06.30”        06.INT. MADRASAH – MALAM HARI
Cast: Jatmiko, guru komputer
(Jatmiko lembur menemani guru komputer yang sedang mepersiapkan program latihan untuk siswa demi menghadapi olimpiade komputer yang sudah semakin dekat)
 JATMIKO
“Sudah selesai mas Budi?”
(merapikan meja kerja dan memasukkan beberapa buku ke dalam tasnya)
BUDI
“Njih Bapak. Sebentar lagi, kirang sekedhik malih meniko”
(menjawab dalam bahasa Jawa medok, menyeka keringat yang menetes di dahi)
JATMIKO
“Usahakan selesai malam ini mas Budi, supaya anak2 bisa berlatih dengan komputer itu besok pagi. Olimpiade sudah dekat”
BUDI
“Injih pak, ini saya juga sudah berusaha maksimal je, tapi memang sulit, la wong saya sendiri baru belajar”
(sedikit mengumpat halus dalam bahasa Jawa kepada komputer didepannya)
JATMIKO
“Ya wes, aku tak pulang dulu, jangan lupa nanti pintu dikunci rapet yo. Hati-hati. Banyak maling dan rampok sekarang ini. Wes yo Assalamu’alaikum”
(sambil membuka pintu dan keluar)
BUDI
“Injih pak, wa’alaikumsalam. atos-atos di jalan Pak”
CUT OFF
06.31” – 10.30”        07.EXT. JALAN GELAP – MALAM HARI
Cast: Jatmiko, laki2 bendahara perusahaan, 2 perampok
(Saat perjalanan pulang dar madrasah, dii suatu jalan yang gelap dan dalam rimbun pohon bambu Jatmiko melihat sebuah perkelahian yang tidak seimbang. Ada seorang laki-laki yang dikeroyok 2 laki laki tegap bercadar. Rupaya sebuah usaha perampokan. Sebelum Jatmiko sempat menolong laki laki tsb, salah satu perampok memukul laki2 tsb dengan tongkat shg laki2 tsb pingsan. Sebelum pingsan, laki2 tsb sempat merangkak ke arah Jatmiko, kedua tangannya memeluk erat sebuah tas. Sambil menahan sakit laki-laki tersebut berseru lirih: “tolong pak......tas ini...... uang perusahaan”. Kemudian laki2 tsb pingsan. Jatmiko memandang dengan nanar sosok laki2 yang tergeletak di hadapannya. Badan jatmiko kecil. Tak mungkin melawan kedua perampok tsb. Namun dia teringat amanat laki2 tsb u menjaga tas yang berisi uang perusahaan tersebut.
Jatmiko mengambil tas kulit tersebut, didekapnya kencang dengan kedua tangannya. Kalaupun dia harus mati, dia sudah siap. Tak lupa dia berteriak sekencang-kencangnya: “Tolong...rampoook...tolongggg”. teriakan Jatmiko bersahutan dengan berdebam suara pukulan yang mendarat di sekujur tubuhnya. Rupanya kedua perampok tadi sangat marah melihat Jatmiko turut campur membantu laki2 tadi. Teriakannya berhasil mengundang warga yang berlrian keluar dri rumah mereka. Para perampok panik dan meninggalkan Jatmiko beserta tas yang ia selamatkan. Jatmiko luka parah. Dia pingsan.)
BENDAHARA PERUSAHAAN
“tolong pak......tas ini...... uang perusahaan”.
(merangkak kedepan Jatmiko, hendak menyerahkan tas berisi uang perusahaan tapi terlanjur pingsan)
JATMIKO
“mas mas bangun mas...duh Gusti.....tulunnggg tulunggggg rampoookkk tuluuungggg...adududuh ampun tulung aduh rampokkk tulunggggg”
(Jatmiko mengerang kesakitan sambil mendekap erat tas dengan kedua tangannya. Sementara itu kedua perampok memukulinya dengan membabibuta dan berusaha merebut tas berisi uang tersebutyang dpertahankan jatmiko dengan mati-matian )
PERAMPOK 1
“weh ojo melu-melu kowe. Serahno tase. Kurang ajar”.
PERAMPOK 2
“rebut tas e No. Tarikk tariikkk”.

JATMIKO
“Alloohu akbar...duh Gusti.....tulunnggg tulunggggg rampoookkk tuluuungggg... rampokkk tulunggggg”
(wajah jatmiko babak belur dihajar pencuri, darah menetes dari sudut bibirnya. Matanya berkunang2 tapi dia tak mau menyerah)
PENDUDUK 1
“Hoe sopo kuwi..rampokkk rampokkkkk...tulunggg tulunggg”
PENDUDUK 2
“rampokkk rampokkkkk...”
(sambil membunyikan kentongan dengan panik dan tergesa)
PERAMPOK 1
“bos..konangan bos...kabur bosss”.
PERAMPOK 2
“kurang ajaaaarrrr...rasaknoooo we”.
(kesal karena ketahuan penduduk dan tidak bisa merebut tas dari tangan jatmiko, perampok memukul kepala jatmiko keras dengan sebatang dahan pohon)
JATMIKO
“Alloohu akbar...”
(jatmiko terhuyung kebelakang. Dia pingsan sambil tetap mempertahankan tas di tangannya)
PENDUDUK 1
“loh iki mas jatmiko to...mas bangun mas....tulunggg tulunggg”
(penduduk desa datang berduyun-duyun, sebagian mereka berlari mengejar perampok yang kabur dengan sepeda motor. Sisanya mengerubungi tubuh jatmiko yang sudah terluka parah.
CUT OFF
10.31” – 20.00”        08.INT. KAMAR RUMAH SAKIT – PAGI HARI
Cast: Jatmiko, istri, direktur, bendahara perusahaan, dokter
(Hari demi hari berlalu. Jatmiko koma di rumah sakit. Tak terasa sudah berganti minggu. Jatmiko akhirnya sadar. Saat dia membuka matanya didapatinya istrinya sedang menunggu dengan setia. Tak berapa lama beberapa orang berpakaian necis masuk ke dalam kamar rawat Jatmiko. Mereka memperkenalkan diri sebagai direksi perusahaan yang uangnya diselamatkan Jatmiko. Laki2 yang ditolong Jatmiko juga hadir. Tangannya digips karena patah. Sang direktur perusahaan mengucapkan banyak terima kasih kepada Jatmiko. Jatmiko menyelamatkan uang perusahaan sebesar 1 milyar. Sebagai tanda terima kasih Direksi memberikan hadiah berupa sebuah mobil kepada Jatmiko. Mobil tersebut bisa digunakan Jatmiko untuk operasional madrasah. Jatmiko menangis karena terharu. Disaat yang bersamaan istri Jatmiko menunjuk sebuah piala besar yang diletakkan di atas meja disamping tempat tidur Jatmiko. Disitu tertulis Juara 3 Olimpiade Komputer. Rupanya tim Madrasah berhasil menjadi juara 3. Jatmiko melewatkan kemenangan timnya karena dia koma selama hampir 2 minggu. Jatmiko memeluk erat piala tersebut sambil menangis. Para tamu di ruangan tersebut berebut memberikan ucapan selamat atas kemenangan madrasah kepada Jatmiko. Kemudian setelah diperiksa sebentar oleh dokter, Jatmiko diantar keluar untuk melihat hadiahnya. Sebuah mobil. Jatmiko naik ke kemudi dibantu istrinya. Jatmiko mencoba mengemudikan mobilnya. Tersendat sendat maju mundur. Semua yang ada di situ tertawa bahagia.
JATMIKO
“Alloohu akbar...neng endi aku. aduduh”
(jatmiko membuka matanya dari tidur panjangnya. Kilau matahari menyilaukan matanya. Kepalanya masih berdenyut nyeri. Dia mengaduh sambil meringis menahan nyeri dan memegangi sudut kepalanya yang dibalut perban)
ISTRI
“pak istighfar pak...alhamdulillaaah bapak sampun siuman...ya Alloh...dokter dokterrr”
(membantu jatmiko duduk diatas tempat tidur. Dia menangis demi melihat suaminya bangun dari tidur panjangnya. Dia berteriak memanggil2 dokter)
JATMIKO
(melihat sekeliling kamar tempat dia dirawat dengan nanar. Mencoba mengenali sosok wanita didepannya sambil mengumpulkan keping keping ingatannya)
ISTRI
“ini aku pak...Noor...istrimu”
(tersenyum sambil menghapus air mata yang menggenangi kelopak matanya)
JATMIKO
(tersenyum melihat istrinya, memegang balutan perban di kepalanya seakan meminta sebuah penjelasan)
ISTRI
“bapak pingsan...hampir 2 minggu. Bapak berkelahi dengan perampok pak”
(tersenyum bangga mengingat keberanian suaminya)
JATMIKO
(jatmiko mengingat2 kembali saat2 kedua perampok itu menghajarnya dengan keras, dia teringat tas itu)


BENDAHARA PERUSAHAAN
“Assalamu’alaikum...”
(sebuah suara diikuti ketukan pelan di pintu kamar rumah sakit membuyarkan lamunan jatmiko)
ISTRI
“wa’alaikum salam”
JATMIKO
““wa’alaikum salam”
(seorang laki2 laki masuk ke dalam ruangan kamar diikuti pria necis dibelakangnya)
BENDAHARA PERUSAHAAN
“pak Jatmiko, ini saya, yang dulu pernah bapak tolong. Ini pak iwan direktur perusahaan kami pak”
(sambil memperkenalkan laki2 disampingnya)
DIREKTUR PERUSAHAAN
“pak Jatmiko, perkenalkan saya Iwan.  mewakili perusahaan hendak menyampaikan terima kasih, kalau tidak ada pak Jatmiko, perusahaan kami rugi besar. Bapak menyelamatkan uang perusahaan kami sebesar Rp. 1 milyar rupiah”
(jatmiko dan istrinya berpandangan sambil tersenyum bangga)
JATMIKO
““tidak apa2 pak Iwan, sudah kewajiban kita untuk saling tolong menolong”
(seorang dokter wanita merangsek kedalam ruangan, tangannya sigap memeriksa jatmiko, mulai dari memeriksa mata jatmiko dengan senter, memegang perban kepala jatmiko dll)
DOKTER
““bagaimana perasaan bapak, sudah lebih enak? Ada yang sakit? Ini luar biasa, suami ibu memiliki daya tahan tubuh yang hebat”
ISTRI
“njih dokter, maklum kami orang desa, justru fisik kami kuat-kuat. Apalagi bapak ini. hebat”
(sambil mengacungkan jempolnya)
DIREKTUR PERUSAHAAN
“pak Jatmiko, maaf kalau menyela, kedtangan kami ini adalah untuk menengok bapak..yang alhamdulillah sudah siuman dan sembuh, dan juga kami ada sedikit tanda tresno untuk bapak. Hadiah kecil pak. Ada di luar. Bagaimana klo kita lihat bersama2? Bagaimana adokter apakah diizinkan”
DOKTER
““semua tergantung pak jatmiko, kalo sudah merasa kuat ya monggo. Tapi hati2”
ISTRI
“pak...ini juga ada hadiah, dari guru dan murid madrasah”
(seakan tak mau kalah, istri jatmiko mengambil piala besar di atas meja dan diserahkan ke suaminya)
JATMIKO
(jatmiko menerima piala itu dengan heran, dibacanya plakat yang tertera di depa. Juara 3 olimpiade komputer. Jatmiko ternganga tak percaya)
ISTRI
“madrasah kita juara 3 pak...anak2 berlomba dengan semangat, mereka bertekad menang demi bapak, para guru juga. Mereka berlatih siang malam sambil tiap hari menengok bapak disini. Menunggu kapan bapak siuman. Setelah mereka meraih juara 3, mereka memaksa untuk menaruh piala itu disini. Supaya bapak segera siuman”
(airmatanya kembali menetes karena terharu dan bangga)
JATMIKO
BACKSONG ON (jatmiko mendekap piala itu dengan kencang sambil menangis bangga, dadanya naik turun, semua yang ada diruangan bergantian mengucapkan selamat kepada jatmiko. Kemudian sang direktur memapah jatmiko turun dari tempat tidurnya menuju areal parkir rumah sakit. Disana ada mobil yang terparkir. Hadiah dari sang direktur. Jatmiko naik ke atas mobil dan mencoba mengendarai mobilnya. Maju mundur. Dan mesinnya pun mati mati. Semua yang hadir tertawa bahagia)
Narasi ending:
Qs Al Anfaal: 60: “Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”       

































 

Rabu, 19 November 2014

Surat terbuka untuk pak Jokowi

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaykum wr wb

Selamat pagi Bpk Jokowi yg terhormat, perkenalkan nama saya Ari Mayang, guru SMA di Jawa Tengah. Berkaitan dengan pengumuman kenaikan BBM di tanah air yang bapak sampaikan kemarin, izinkan kami sebagai warga negara, yang dijamin dengan UU, untuk menyampaikan hak kami dalam menyatakan pendapat, opini dan menyampaikan usul/sumbangsih saran kepada bapak selaku presiden Republik Indonesia. Di satu sisi saya juga telah membaca UU ITE yang melarang segala bentuk penghinaan dan penggiringan opini / fitnah di media sosial. Oleh karena itu kami berupaya untuk sangat berhati2 sekali dalam menuliskan surat terbuka ini agar tidak menyinggung pihak2 tertentu. Dan apabila ada sedikit pemaparan kami yang menyinggung Bapak, mk sebelumnya kami memohon maaf yang sebesar2nya krn bkn itu maksud/tujuan kami (merendahkan kehormatan Bapak sebagai Presiden RI sekaligus sbg lambang negara) dlm menulis surat terbuka ini.
1. Pertama kami mengucapkan selamat atas terpilihnya bapak sebagai Presiden baru RI masa bakti 2014-2019. Meskipun pilpres kemarin saya tidak ikut berkampanye untuk bapak, bagaimanapun juga sekarang bapak adalah presiden saya yang sah dan konstitusional yang wajib saya dukung dan saya hormati. Bagi saya pribadi, pilpres kemarin adl advantage bagi masyarakat. Bagaimana tidak, kdua pasang calon berlomba memaparkan visi misi demi kemakmuran masyarakat. Dalam logika saya, siapapun yang terpilih sebagai presiden, toh masyarakat bawah akan tetep sejahtera dan makmur.
2. Kedua, saya kemarin menyimak di stasiun televisi swasta tentang penjelasan bapak mengenai alasan kenaikan BBM. Yang saya tangkap saat itu adalah bapak menyampaikan dengan bersemangat bahwa kesalahan subsidi BBM adalah membuat Rp. 700 trilyun uang negara 'dibuang' SETIAP HARI selama 5 tahun yang lalu. Bapak juga menyampaikan di satu sisi anggaran kesehatan hanya sebesar Rp. 200 trilyun. Saya sebagai rakyat biasa tentu sangat terpukau dan terkejut dengan angka2 'pemborosan' yang bapak sampaikan. Oleh karena itu saya dapat memahami kemarahan dan kegusaran bapak dalam melihat angka2 tsb diatas.
3. Fenomena di masyarakat. Bapak Jokowi yang kami muliakan, pagi ini istri saya berbelanja di warung. Sebagai catatan, harga bahan pokok bahkan sudah beranjak naik sebelum bapak mengumumkan kenaikan BBM. Rupanya isu kenaikan BBM terlampau cepat direspon pasar. 1/4 kg telur ayam broiler sudah naik menjadi Rp. 8500. Artinya sekitar Rp. 35.000/kg. Padahal kami biasanya mendapati harganya berkisar Rp. 18.000-Rp. 20.000 /kg. Dan kenaikan harga ini dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, krn telor adalah salah satu contoh bahan makanan pokok yang dikonsumsi mulai golongan miskin hingga kaya sekalipun
4. Bapak Jokowi yang terhormat, saat di warung itulah istri sy menceritakan, beberapa ibu rumah tangga memprotes keputusan bapak menaikkan BBM. Mereka bahkan sampai menuduh bapak ingkar dengan janji kampanye bapak dahulu saat pilpres. Mereka berkata menyesal telah memilih bapak sebagai capres dahulu. Sebagai warganegara, disatu sisi saya marah dan tersinggung saat presiden saya diolok2 sedemikian rupa, namun disisi lain saya bisa menangkap kekecewaan konstituen bapak yang merasa dahulu sudah memilih bapak.
5. Berkaitan dengan konstituen/pendukung bapak yang kecewa atas kenaikan bbm ini, saya sebenarnya trenyuh. Saya tau sendiri mereka bekerja mati2an dalam mengkampanyekan bapak spy terpilih sbg presiden. Ada teman saya yang aktif mengajak saya untuk ikut menyumbang kampanye bapak karena dia terharu melihat bapak kampanye kemana2 hanya naik ojek dan bemo. Saat saya kebratan dengan klaim teman sy td dan sy tunjukkan foto bapak yang menaiki jet pribadi, teman saya terdiam sejenak, menghela nafas, kemudian tersenyum dan berkata: "Baiklah, jadi sumbanganya untuk membantu pak Jokowi menyewa jet pribadi itu". Luar biasa bukan pendukung bapak? Lain lagi dengan kedua teman sy yg aktif ikut berkampanye untuk bapak di media sosial dahulu, terakhir di DP BBM mereka terpampang foto saat mereka antri BBM malam2. Saya pribadi sangat terharu dengan perjuangan dan pengorbanan para pendukung bapak. Kalau boleh berandai2, alangkah adilnya jika kenaikan BBM ini tidak berlaku pada konstituen bapak. Entah bgmn caranya. Yang saya pahami mereka telah berjuang dan berkorban untuk bapak, dan mereka jg merasa telah memiliki 'kontrak politik' dengan bapak, apabila memilih bapak maka BBM tidak akan naik. Maka, biar kenaikan BBM ini ditanggung oleh yang bukan pemilih bapak, krn mereka tidak memiliki 'kontrak politik' dengan bapak. Menurut saya itu lebih adil dan logis dalam pandangan saya. Meskipun sy tau sulit u mewujudkan ide sy tsb.
6. Bapak Jokowi yang saya hormati, apabila kami diijinkan menyampaikan keberatan hati kami atas keputusan bapak dan pemerintah dalam menaikkan harga BBM, maka izinkan kami menyampaikan hal2 berikut ini:
a. Kami sdh memahami alasan bapak menaikkan harga BBM dengan asumsi Rp. 700 trilyun 'dihamburkan' pemerintah setiap harinya u subsidi BBM. Bapak jelaskan anggaran tersebut akan dialihkan ke sektor2 lainnya demi kemakmuran rakyat, membangun infrastruktur, rumah sakit dll. Namun bapak, mohon maaf jika kami keliru, saat kampanye pilpres yang ditayangkan scr live di stasiun TV dahulu bapak dengan tegas dan yakin visi misi bapak akan lancar terlaksana karena sudah ada dananya. Dan itu bapak ulang berkali2. Sudah ada dananya. Oleh karena itu kami bingung menyikapinya, mana yg benar? Krn jika benar sdh ada dananya, sebenarnya bapak tidak perlu menaikkan BBM bukan?
b. Yang kedua adalah kembali mengenai keputusan menaikkan BBM. Apabila memang bapak dan tim merasa kenaikan BBM ini adlh sebuah keniscayaan yg tdk bs dihindari, mengapa bapak tidak jauh2 hari mengkampanyekan 'ketidaksehatan' subsidi BBM, saat kampanye dahulu misalnya. Sehingga masyarakat sdh siap, bisa mengurangi gejolak, demonstrasi, dan yang paling penting klaim pendukung bapak yg merasa bpk pernah berjanji u tdk menaikkan BBM bs terhindari. Karena bg sebagian orang, maaf bapak, pejabat publik yang melakukan kebohongan akan sangat tidak bagus secara norma dan etika.
c. Angka Rp. 700 trilyun subsidi BBM mrpkn pemborosan? sekali lagi mohon maaf bapak bkn bermaksud mengajari, klaim tsb juga masih mengundang dialektika dan diskursus, karena itu berpulang pada bgmn kita memandang konsep sebuah negara. Apakah negara itu sebuah state atau company. Jika logikanya negara takubahnya adalah perusahaan atau company, mk angka Rp. 700 trilyun yg digelontorkan setiap hari adl mrpk kebocoran dan pemborosan yg luar biasa. Dan wajib ditutup. Krn negara merugi. Negara /company tdk boleh rugi. Negara harus untung. Sy tdk meragukan itu. Namun, jika logika negara adlh sebuah state atau terlbih lagi walfare state (negara yg sejahtera), maka angka tersebut bukanlah hal yg sia2 yang wajib dihentikan. Bukankah ada kata2 "untuk sebesar2 kemakmuran rakyat" bapak? Apakah angka Rp. 700 trilyun sdh melebihi definisi sebesar2 kemakmuran rakyat shg harus dihentikan? Sy sering membaca kisah kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz, dimana rakyatnya saat itu sangat sejahtera sampai2 zakat pun tdk ada yg mau menerima. Apakah anggaran Khalifah Umar bin Abdul Aziz untuk kesejahteraan rakyatnya adl pemborosan bapak? Pernahkah khalifah Umar menghitung2 kerugian negara dlm rangka program kesejahteraan rakyatnya bapak? Jangankan untuk tidak menaikkan harga BBM, klo perlu bapak bisa menggratiskan BBM. Sama spt kebijakan menggratiskan sekolah dan kesehatan. Sy kira bapak akan sangat setuju dengan pendapat sy mengenai khalifah Umar, krn sy faham bapak berasal dr trah masyarakat Jawa yg dikenal halus hatinya dan bapak sendiri adl mantan pebisnis yg pasti memiliki insting yg cerdas dan bijaksana.
7. Pada akhirnya bapak, saya berharap, andaikan mungkin, bisakah keputusan bapak menaikkan BBM ini bisa dibatalkan atau minimal ditunda sampai ekonomi masyarakat membaik. Saat ini kami melihat angka kemiskinan masih sangat besar. Sangat tidk bijak rasanya menaikkan harga BBM saat2 ini bapak. Namun apabila memang keadaan negara saat ini memang sedang tdk memungkinkan / blm siap untuk disebut sbg walfare state, mk kamipun rakyat dibelakang bapak jg akan siap. Kalau bapak rekoso, kamipun siap rekoso, klo bapak susah insy kamipun siap hidup susah. Pepatah Jawa mengatakan tiji tibeh. Mukti siji mukti kabeh (1 mulia semua ikut mulia), ataupun Mati siji mati kabeh (1 mati semua ikut mati) susah senang kita tanggung bersama bapak presiden.kami rakyat dibelakang bapak siap mendukung bapak.

Trima kasih

Wassalamualaykum wr wb.

Sabtu, 01 Juni 2013

Meneladani Semangat Merry Riana, Milyarder Indonesia yang dilahirkan di Jalanan Singapura




Anda pernah mendengar nama Merry Riana? Belum? Sama. Sebelum inipun saya tak kenal sedikitpun tentang dia. Apa aktifitasnya, darimana asalnya, apa yang membuatnya menjadi begitu terkenal dll. Blank. Nol besar. Kenapa? Ya, karena memang Merry lebih terkenal di negeri seberang Singapore, tempatnya menuntut ilmu dan menghantarkannya menjadi milyarder, dibanding di Indonesia tanah kelahirannya.
Perkenalan saya dengan Merry terjadi secara tak sengaja. Ini berawal dari suatu hari, saya tak sengaja mendapati sebuah buku cukup tebal di atas meja Mas Imam, rekan Humas saya di sekolah. Mas Imam ini terkenal kutu buku. Buku apapun dia lahap. Termasuk novel, sains, terutama biografi tokoh besar. Tokoh idolanya sampai sekarang adalah Dahlan Iskan, tapi entah mengapa, Mas Imam selalu thypo menyebut namanya menjadi Dahlan Iskak. Emangnya pelawak? Ha ha.
Buku itu bertitel “Merry Riana, True Story, Mimpi Sejuta Dollar, Sebuah Kisah Perjuangan yang Sangat Menggugah, dari Mahasiswi Berkantong Pas-Pasan hingga Bisa Meraih Penghasilan 1 Juta Dollar di Usia 26 Tahun!” Cukup panjang ya judulnya. He He.
Ada banyak mutiara yang bisa kita petik dari buku karangan Alberthine Endah ini. Beliau adalah seorang Sarjana Sastra Belanda Universitas Indonesia yang telah menghasilkan novel bestseller. Dan saat ini beliau sedang fokus menggarap biografi tokoh besar di Indonesia. Di antara biografi tokoh yang sudah beliau tulis itu antara lain: Krisdayanti, Raam Punjabi, Venna Melinda, Anne Avantie, Titiek Puspa, Chrisye, Yenny Rahman, Probosutedjo & Ibu Ani Yudhoyono.
Buku Merry Riana ini terdiri atas 343 halaman dan disajikan dengan bahasa orang pertama, sehingga para pembaca akan tergiring seakan-akan yang berbicara di buku ini adalah Merry Riana sendiri. Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini termasuk bestseller, bahkan banyak seminar bermunculan seiring dengan dilaunchingnya buku ini di pasaran.
Menurut saya, buku ini sangat amat layak dibaca, bagi siapapun yang tertarik menggeluti bisnis, yang sedang terjun di dunia motivator, atau siapapun yang kebetulan ingin melihat lebih dekat dunia kuliah di NTU sekaligus program beasiswanya.
Supaya lebih jelas, berikut intisari buku yang termasuk menjadi buku favorit saya ini. Selamat menikmati.
1.       Merry Riana dilahirkan dari keluarga etnis keturunan. Mempunyai 2 orang adik Aris & Erick.
2.       Merry Riana lulus dari SMA Katolik Santa Ursula dan berniat melanjutkan kuliah ke Trisakti.
3.       Saat itu bertepatan dengan kerusuhan Mei 1998. Keluarga Merry terancam karena mereka adalah etnis Tionghoa. Rencana kuliah di Trisakti berantakan.
4.       Ayah Merry, Ir. Suanto Sosrosaputro, adalah Sarjana Teknik Elektro ITB, kemudian berlanjut menjadi dosen di sana. Setelah itu bekerja di perusahaan elektronik Perancis sebelum akhirnya banting stir membuka toko elektronik kecil-kecilan (keluar dari kantor karena persaingan tak sehat dengan rekan kerjanya).
5.       Ayah Merry, demi menjaga keselamatan Merry, memutuskan Merry supaya kuliah di NTU Singapore dengan cara meminjam di Bank Singapore.
6.       Keluarga Merry sempat merasakan kehidupan yang mapan ketika ayahnya bekerja di perusahaan Perancis tersebut.
7.       Ayah Merry mendapat fasilitas mobil dari kantor yang dilengkapi telepon, dan secara teratur bisa berlibur ke Sumatra, Bali, Australia & Singapore.
8.       SMA Santa Ursula tempat Merry belajar secara rutin didatangi NTU. Mereka melakukan presentasi tiap tahun & mengajak alumni Santa Ursula untuk kuliah di Singapore.
9.       Kampus NTU ini terkenal dengan disiplinnya yang ketat & dosen-dosennya yang luar biasa.
10.   NTU menyediakan fasilitas kredit bagi beaya pendidikan beevelopment Bank of Singapore, dengan demikian, mahasiswa Indonesia yang kuliah di sana tidak perlu pusing memikirkan beaya awal.
11.   Utang di DBS bisa dicicil setelah mahasiswa lulus & bisa bekerja.
12.   Jumlah utang yang diberikan saat itu sekitar 300 juta rupiah atau 40 ribu dolar Singapura.
13.   NTU juga tidak menerapkan standar TOEFL karena di kampus tersebut disediakan sarana khusus & agenda yang ketat untuk belajar Bahasa Inggris dengan cepat.
14.   Merry berangkat ke NTU dengan beberapa temannya dari Santa Ursula. Rata-rata siswa Tionghoa memang eksodus kuliah di luar negeri. Kebanyakan ke NTU karena Singapore lebih dekat & murah. Yang menengah ke atas lebih memilih kuliah ke Australia bahkan Amerika.
15.   Merry berangkat ke Singapura pada bulan Juli saat usianya menginjak 18 tahun, dengan bekal ala kadarnya, mi instan, pasta gigi, deterjen, sabun mandi, gula, teh bahkan CPU semua dijejalkan ke dalam kopor.
16.   Beberapa teman Merry yang cukup kaya bahkan di antar orangtuanya sampai ke Singapura & merencanakan berbelanja kebutuhan asrama di Singapura.
17.   Merry mengaku lulus SMA dengan bekal Bahasa Inggris yang pas-pasan. Ini bisa menjadi masalah, karena meskipun bisa mengikuti layanan pengajaran Bahasa Inggris bagi mahasiswa asing di NTU, tapi bila berkali-kali gagal dalam ujian Bahasa Inggris maka kuliah tidak bisa dilanjutkan.
18.   Untuk membiayai keberangkatan Merry ke Singapura, mama Merry, Ibu Lynda Sanian, sampai harus mencairkan dana asuransi pendidikan sebelum waktunya karena butuh beaya banyak.
19.   Merry tiba di Singapura dengan disambut pemandangan indah Jurong West & keanggunan kampus NTU yang megah.
20.   Merry memakan makanan Singapuranya yang pertama, nasi goreng polos, seharga 2 dolar Singapura atau 20 ribu rupiah. Merry sangat bersedih harus membuang uang sebanyak itu.
21.   Merry menjalani pagi hari pertamanya di Singapura dengan sebungkus mi instan pertamanya.
22.   Hari ke 2 itu Merry akan mengurus peminjaman kredit ke DBS, sebelumnya dia harus meminta tanda tangan jaminan hutang dari 2 orang senior di NTU.
23.    Merry menndatangani berkas dokumen peminjaman di DBS. Dalam dokumen tersebut tertera bahwa Merry akan mendapat pinjaman sebesar 300 juta rupiah dalam kurs Singapura.
24.   Uang sejumlah itu akan digunakan untuk pembayaran kuliah sampai lulus, biaya sewa asrama dan uang saku
25.   Beaya sewa asrama dan uang saku diberikan setiap 6 bulan, sebesar 1.500 dolar.
26.   Itu artinya, Merry harus membagi 1.500 dolar menjadi 6 bulan, atau 250 dolar perbulan
27.   Dengan jatah 250 dolar perbulan, berarti Merry harus membayar beaya sewa asrama 180 dolar, beaya buku 30 dolar, sisa 40 dolar untuk uang saku sebulan. Atau 1,5 dolar per hari
28.   Itu artinya Merry harus pintar-pintar menghemat uang 10 dolar seminggu / 1,5 dolarnya setiap hari dan harus membaginya untuk makan selama 3 x! Padahal harga sepiring nasi goreng polos adalah 2 dolar!
29.   Di NTU, Merry mengambil jurusan EEE atau Electrical & Electronic Engineering.
30.   Pihak fakultas memberitahu mahasiswanya daftar buku yang diperlukan untuk kuliah, namun harga buku-buku itu sangat tidak masuk akal bagi isi dompet Merry. Sedangkan Merry sendiri menegaskan bahwa pembelian buku adalah prioritas pertama. Merry gundah bukan kepayang. Dia tak bisa makan layak & tak bisa juga membeli buku.
31.   Keluarga Merry di Indonesia tidak tahu sama sekali dengan kondisi Merry. Mereka juga sama sedang prihatin, namun tak pernah terbayangkan Merry harus hidup lebih susah di negeri orang. Bahkan Elaine, teman sekamar asrama Merry yang juga lulusan Santa Ursula juga tidak tahu keadaan Merry.
32.   Malam itu Merry kembali makan dengan mi instan, dia harus berhemat.
33.   Mahasiswa asing di NTU kebanyakan adalah Indonesia, India & China. Selebihnya Vietnam & Malaysia.
34.   Para dosen NTU juga kebanyakan berasal dari China & India dengan pelafalan Bahasa Inggris yang sulit dimengerti.
35.   Aktivitas kuliah di NTU sangat keras. Jadwal kuliah & sistem ujian periodiknya sangat berat. Hampir setiap hari ada tugas & ujian. Jam kuliah berlangsung dari pagi hingga sore hari.
36.   Merry mengatur jatah makannya sebagai berikut. Pada setiap akhir pekan dia pergi ke ATM, mengambil 10 dolar. Kemudian dia membeli roti tawar besar untuk menjadi bekal makan siangnya setiap hari. Malam hari & pagi hari Merry hanya makan mie instan, bahkan terkadang tak makan!
37.   Untuk penghematan lainnya, Merry juga memilih berjalan kaki ke kampus. Memilih fotokopi daripada membeli buku.
38.   Merry juga harus mati-matian bersandiwara saat harus tidak memesan makanan ketika bersama teman-temannya berdiskusi di kantin. Atau bahkan melawan gairah masa mudanya untuk berbelanja bersama teman-temannya di pusat kota Singapura.
39.   Saat-saat Merry berjuang sendirian melawan jeratan keuangan itu, Tuhan mengirimkan seorang teman, yang kelak menjadi suaminya tercinta, Alva Tjenderasa. Mereka bertemu secara tak sengaja di pusat pendalaman agama Katholik di kampus mereka.
40.   Alva sendiri tadinya hendak meneruskan studi ke Amerika, namun karena krismon melanda, dia memindahkan tujuan studi ke NTU. Alva mengambil jurusan ilmu teknik mesin.
41.   Alva juga tidak berasal dari keluarga yang berada. Untuk menghemat pengeluaran di NTU, Alva memilih untuk tidak membeli buku. Dia mensiasati materi kuliah dengan meminjam buku, atau berpatungan membeli buku dengan temannya. Caranya? Mereka membelah buku yang dibeli patungan menjadi 2!
42.   Satu tahun berlalu, dan beban kuliah Merry & Alva mulai berkurang. Dan mereka sampai di masa liburan semester. Merry mulai memutuskan untuk merubah hidupnya. Dia harus bekerja.
43.   Pekerjaan pertama Merry adalah menjadi pembagi brosur sebuah kantor biro jodoh di jalan-jalan kota Singapura. Upahnya 3-5 dolar per jam. Dengan target  bekerja 8 jam sehari maka Merry akan mendapat 25 dolar sehari. Atau 175 dolar seminggu. Sangat besar sekali pencapaiannya untuk ukurannya yang sebelumnya harus hidup dengan 10 dolar seminggu. Merry pun menargetkan bisa menabung hingga 15 dolar per hari.
44.   Hari pertama Merry bekerja sebagai pembagi brosur sangatlah berat. Dia harus berhadapan dengan orang yang acuh tak acuh. Disengat matahari. Dan harus berdiri berjam-jam. Hari itu Merry mendapat gaji pertamanya, 15 dolar untuk membagi brosur selama 5 jam.
45.   Merry mencicipi hasil kerja kerasnya siang itu dengan membeli segelas kopi enak dan menyantap nasi berlauk daging di sebuah kedai di Tanjong Pagar. Dia sangat puas dan terus menerus tersenyum sambil mengunyah menu makan istimewanya itu.
46.   Hari demi hari dilalui Merry dengan menjadi pembagi brosur. Dan dia harus berjuang melawan rasa penat, letih & bosan.
47.   Hari itu bertepatan dengan hari ulang tahun Merry. Diapun masih berkutat dengan pekerjaannya membagi brosur di jalanan. Tak ada keluarga, teman yang memberikan selamat ultah padanya. Dia protes, mengapa di hari yang istimewa ini dia harus berdiri berpanas-panas membagi brosur. Dia capek dan marah. Sampai kemudian dia mendapat hadiah yang tak disangka-sangka dari Tuhan. Dia bertemu Jamie Aditya si VJ MTV! Dan Jamie pun berkenan memebrikan hadiah yang luar biasa bagi Merry. Sebuah ucapan selamat ulang tahun, lengkap dengan tanda tangannya!
48.   Alva sangat mengagumi motivator Anthony Robbins dengan bukunya Unlimitted Power & Awaken the Giant Within. Dan Merrypun ketularan, mereka sangat excited dengan hal-hal yang berbau semangat & motivasi.
49.    Pada tahun 2000, Merry berpindah menjadi pembagi brosur kios laundry. Disini, Merry akan mendapatkan upah 50 dolar sehari dengan bekerja 6-8 jam. Jauh lebih baik dari pekerjaan sebelumnya dimana Merry hanya mengumpulkan 15 dolar sehari.  Sangat bersemangat.
50.   Namun nahas, di hari pertama Merry bekerja, dia tertidur, bahkan dipergoki sendiri oleh sang pemilik laundry, namanya Mr. Kenny. Dari sini perkenalan mereka terjadi & Merry ditawari untuk bekerja di florist milik adik sang pemilik laundry.
51.   Disini Merry juga mendapat tugas tambahan. Selain membersihkan bunga, Merry juga harus berkeliling kantor untuk membagi brosur florist & meminta kartu nama calon pelanggan.
52.   Selain menjadi florist, Merry juga nyambi kerja sebagai pelayan restoran. Ongosnya 25 dolar semalam.
53.   Sebagai pelayan, tugas Merry adalah membawakan menu pesanan & membersihkan meja.
54.   Tak semua pekerjaan yang digeluti Merry beruntung, suatu ketika Merry harus tertipu mentah-mentah di bisnis investasi
55.   Bisnis itu adalah MLM bernama Success Forever dimana peserta minimal berinvestasi 200 dolar yang dijanjikan tak akan hilang, bahkan terus berkembang, dari situ muncul kode akses atau password. Dari password tersebut maka peserta akan bisa mengakses sistem menuju langkah-langkah sukses. Tapi ternyata kantor itu dihari berikutnya tutup dan meninggalkan para korbannya.
56.   Masa prihatin Merry mulai berkurang saat kuliahnya memasuki semester 6, dimana Merry diberi kesempatan untuk magang sebagai salah satu program NTU bekerjasama dengan perusahaan besar di sana.
57.   Merry memilih magang di perusahaansemikonduktor dari Amerika, Micron Semiconductor Pte. Ltd. Perusahaan ini memberi juga gaji magang sebesar 750 dolar per bulan.
58.   Perusahaan itu juga menawarkan beasiswa bagi mahasiswa magang, yaitu dengan membayarkan 25% dari total biaya kuliah, ada ujian wawancaranya, namun Merry gagal.
59.   Merry & Alva juga diberi sebuah anugerah manakala Anthony Robbins, motivator idola mereka akan menggelar seminar di Singapura selama 4 hari berturut-turut. Tiketnya cukup mencekik leher, 1.250 dolar per orang. Setelah berembuk keras selama 2 jam, Merry & Alva memutuskan untuk mengikutinya. Mereka sempat khawatir juga ketika menyerahkan uang sebesar itu kepada petugas seminar. Mereka khawatir tertipu lagi seperti dengan perusahaan MLM. Akhirnya mereka memutuskan percaya. Dan terbukti, mereka tidak ditipu kali ini.
60.   Seminar itu berlangsung selama 4 hari di Singapore expo dan dihadiri 5000 orang.
61.   Seminar itu sangat dahsyat. Semua peserta dibuat berkobar-kobar semangatnya. Di hari ke 3 Merry tak terkendali, di tengah seminar dia tiba-tiba berlari menerobos kursi penonton menuju panggung. Dia ingin bersalaman & berfoto bersama idolanya. Sempat terhalang oleh bodyguard, Merry akhirnya berhasil berfoto bersama Alva dengan idola mereka di masa break seminar. Selamat!
62.   Jiwa bisnis Merry & Alva semakin terasah. Di masa-masa mahasiswa NTU dalam penulisan skripsi, mereka berdua menawarkan fotokopi & penjilidan skripsi dengan harga yang lebih murah dari biasanya. Teman-temannya setuju namun akhirnya mereka berdua kesulitan mencari tempat penjilidan yang termurah. Mereka sulit bersaing dengan pemain lama. Penjilidan skripsi gagal.
63.   Mereka berdua kemudian merambah bisnis MLM herbal Tianshi. Mereka ingin menjadi perwakilan Tianshi Indonesia pertama di Indonesia. Mereka berdua berpromosi mencari pelanggan dan berhasil. Mereka pun sempat pulang ke Indonesia untuk membeli produk-produk Tianshi. Tapi akhirnya bisnis mereka mandek. Tianshi Indonesia membatalkan ekspansi bisnis mereka ke Singapura.
64.   Pengalaman pahit mereka ternyata tidak berhenti. Saat mereka memutuskan terjun ke jual beli saham. Dalam kurun waktu 4 minggu saja mereka sudah rugi 10.000 dolar!
65.   Merry dan Alva kemudian lulus dan diwisuda di tahun 2002. Hari bahagia itupun berlanjut dengan misa pertunangan mereka di gereja St. Francis Asisi di Jurong West.
66.   Setelah lulus, Merry & Alva memutuskan tetap tinggal di Singapura. Bersama beberapa teman-temannya mereka patungan menyewa sebuah apartemen sederhana.
67.     Berbeda dengan kebanyakan teman-temannya, Merry & Alva memutuskan untuk tidak menjadi pekerja kantoran. Mereka berdua mantap berbisnis. Meskipun menjadi ejekan dari teman-temannya. Mama Merry bahkan sempat menangis saat Merry mengutarakan niatnya.
68.   Merry & Alva kemudian memutuskn untuk menjadi sales produk finasial atau Financial Consultant. Setelah ditolak di 3 perusahaan, akhirnya mereka diterima sebagai sales Prudential.
69.   Merry & Alva memutuskan bekerja sebagai tim. Mereka bekerja bersama-sama.
70.   Prinsip kerja dasar sales adalah menghibungi orang. Mereka ditugaskan menelpon 100 orang tiap hari. Dari 100 orang tersebut kemungkinan ada 1 orang yang mau bertemu untuk mendengarkan presentasi. Menurut sang manajer pula, dari 3 orang yang mau bertemu akan ada 1 orang yang deal. Artinya untuk mendapatkan 1 orang yang deal Merry harus menelpon 300 orang!
71.   Dua minggu berselang, dan dari beratus-ratus orang yang ditelepon, hanya 1 orang yang deal.
72.   Mereka berdiskusi dan akhirnya memutuskan bahwa sistem menelepon tidaklah efektif. Dan mereka memutuskan untuk bekerja diluar kantor.
73.   Merry & Alva memutuskan untuk presentasi dari rumah ke rumah, bahkan ke NTU. Tapi hasilnya tidak memuaskan.
74.   3 bulan berlalu & tidak ada perkembangan berarti bagi Merry & Alva.
75.   Akhirnya mereka memutuskan untuk berjualan di jalanan. Hal ini sangat efektif karena kultur di Singapura juga mendukung. Orang-orang disana berjalan ke mana-mana.
76.   Menjual sebuah produk dengan menyetop orang-orang yang berjalan cepat bukanlah perkara mudah. Belum lagi bahasa Inggris Merry tidak terlalu bagus. Hari pertama berjualan di jalan, Merry menangis. Dan tak ada 1 orangpun yang tertarik mendengarkan presentasi.
77.   Merry dan Alva memutar otak. Mereka memutuskan pindah lokasi ke mall namun nihil. Orang-orangnya sama sibuknya seperti di stasiun MRT.
78.   Akhirnya mereka berdua menemukan tempat yang cocok: halte bus. Disini orang-orang lebih rileks dan santai. Merry pun mengakali tempat presentasi di Mc Donald. Berhasil. 1 demi 1 klien membubuhkan tanda tangannya.
79.   Selain halte bus, tempat strategis berikutnya adalah stasiun kereta api. Disini mereka sebenarnya bertemu dengan kalangan menengah ke bawah. Namun justru mereka sangat perhatian terhadap masa depan finansial mereka. Merry & Alva mulai memanen sukses mereka.
80.   Merry & Alva bekerja 24 jam dari pagi hingga malam hari. Mereka hanya istirahat untuk makan sebentar. Itupun jajan mereka sangatlah irit.
81.   Masalah mulai muncul ketika mama Merry mengetahui pekerjaan putri sulungnya di Singapore yang hanya bekerja sebagai sales. Merry berjanji pada mamanya bahwa bila dalam 3 bulan ia belum berhasil maka Merry akan mendaftar kerja di perusahaan.
82.   Merry juga harus segera melunasi hutang kuliahnya di NTU. Dia sudah berjanji pada dirinya untuk tidak meminta uang pelunasan dari mama papanya.
83.   Target Merry & Alva yang terakhir adalah sukses di usia muda & membahagiakan keluarga. Oleh karena itu mereka semakin semangat melakukan presentasi.
84.   Target Merry di bidang asuransi ini adalah mencapai angka 100.000 dolar per tahun dari total nilai investasi klien-kliennya demi mencapai level manajer. Dan ini tidak mudah. Sangat tidak mudah. Apalagi target pada mamanya hanya 3 bulan! Bayangkan!
85.   Alva menerapkan kedisiplinan ekstra keras: yaitu 20 presentasi setiap hari. Sebab dari pengalaman terlihat, dalam 20 kali presentasi 5 orang tampak menunjukkan keseriusan. Dari 5 orang itu, 3 orang bersedia bertemu kembali untuk diprospek. Dan dari 3 orang itu, 1 orang akhirnya deal.
86.   Bulan Desember 2002 nilai investasi Merry telah mencapai 75 ribu dollar. Masih kurang 2 minggu lagi dan dia harus mencapai target 100.000 dolar.
87.   Mukjizat bagi Merry terjadi saat dia mendekati seorang wanita berusia 60 tahunan untuk diprospek. Mulanya Merry agak ragu karena dia biasanya memprospek pelanggan yang berusia muda.
88.   Ternyata wanita tua itu tadi baru cair depositonya. Dan dia sedang bingung hendak dikemanakan depositonya. Dan dia akhirnya memutuskan mengambil program finasial Merry. Nilainya: 100.000 dolar cash! Target Merry tercapai. Lebih bahkan. Dia menjadi Manajer! Syaratnya mudah dia harus mempertahankan nilai investasi itu 2 tahun berturut-turut.
89.   Merry tercatat menjadi sales pada bulan Oktober 2002. Dan dalam waktu 3 bulan dia bisa mewujudkan mimpinya.
90.   Bulan April 2003 Merry membayar sendiri hutang kuliah NTU nya senilai 40.000 dolar.
91.   Bulan Juli 2003 Merry mengajak kedua orangtuanya berlibur ke Korea Selatan. Tentunya dengan uang hasil jerih payah Merry sendiri. Merry menangis melihat kebahagian kedua orangtuanya disana.
92.     Desember 2003 pencapaian investasi Merry mencapai 900.000 dolar. Karena cukup fantastis untuk seukuran sales muda, Merry diundang Star Club berlibur sekaligus mengikuti konferensi di San Fransisco & Roma Italia.
93.   Tahun 2004 Merry didaulat menjadi presiden Star Club dikarenakan penghasilan tetap yang dia dapatkan mencapai 1 milyar rupiah lebih per tahun. Pengangkatan Merry sebagai presiden Star Club dilakukan di Gold Coast Australia. Seorang presiden termuda sepanjang sejarah dengan usia 24 tahun!
94.    17 Juli 2004 Merry dan Alva resmi menikah di Grand Copthorne Hotel Singapura.
95.   Tahun 2006 Merry meraup penghasilan 1 juta dolar & dinobatkan sebagai profesional muda dengan penghasilan besar di Singapura. Selamat Merry!!

Itulah sekelumit kisah tentang Merry Riana dan kesuksesannya. Jika saat ini, sekarang ini, hari ini anda sedang merasa gagal lihatlah kegagalan Merry Riana. Jika anda sedang merasa letih, lihatlah keletihan Merry Riana. Jika saat ini anda sedang malu dengan pekerjaan anda, lihatlah keteguhan hati Merry Riana. Bersemangatlah. Karena saya yakin, anda dan saya, belum ada apa-apanya dibadingkan dengan perjuangan, keletihan, & semangat seorang gadis muda bernama Merry Riana. Salam sukses!!

“You can take me out from Indonesia, but you can never take Indonesia out from me”
                                                                                                                       Merry Riana