Senin, 18 Februari 2008

jadi guru negeri or guru swasta?

klo lihat judul di atas para bloggers pasti bingung.ngapain lagi ditanyain.kn dh jelas banget.pns! oya? mungkin tidak sedikit yang deal dengan opini ini, tapi buat saya nanti dulu...
alasan orang bisa sangat bermacam-macam.faktor gaji yang lebih besar lah,waktu kerja yang relatif lebih pendek,jaminan pensiun de el el. puaskah kalian dengan itu semua?ok taruhlah semua itu adalah "keuntungan" bagi kita, lantas bagaimana dengan konsumen,obyek kerja kita,profesionalitas,kesempatan pengembangan diri de el el?
sebagai perbandingan, saya sekarang adalah guru swasta, kerja dari senin-sabtu mulai jam 7.15 sampai 03.30 (kec. sabtu sich) penghasilan?yach lumayanlah untuk ukuran pegawai yang belum genap bekerja 2 thn.mungkin di kalangan teman-teman seprofesi (guru negeri) saya yang paling minim penghasilan, tapi soal dedikasi, ilmu, kesempatan untuk mengeksplorasi & mengembangkan diri, saya berani bilang:saya berada di atas mereka!
(1) soal profesionalitas umpamanya,
saya pernah bertanya kpd teman, bagaimana pengembangan kualitas siswa di sekolah?jawabnya wah murid-murid saya nggak mau diajak untuk maju (maksudnya beliau ya mengajar seperti biasa saja, tidak ada target khusus untuk melejitkan potensi siswanya) padahal penghasilan tinggi, tapi koq pemerintah seakan ga peduli ma kinerja guru?
(2) waktu kerja
saya sering diejek sebagai sapi perah, kerja full senin-sabtu meskipun ga ada jam ngajar, trus sy bls tanya ke mereka, emang kalian gimana? jawabnya kita mah masuk kerja kalo ada jam mengajar aja, senin berangkat pagi cuma upacara, hbs tu klo ga da jam ngajar ya pulang.
perbandinga:saya tetap masuk ngajar meskipun gd jam ngajar, waktu luang biasanya saya gunakan untuk persiapan mengajar, browsing internet cr bhn ajar, rapat team guru bidang studi, menertibkan administarsi pembelajaran dll.
saya sendiri pernah dengar mantan rekan saya yang diterima di negeri, dia yang terbiasa dengan iklim di sekolah yang tertib & cenderung tak pernah sepi tugas, malah diejek teman gurunya yang liat dia masuk padahal gd jam ngajar?lucu khan mau profesional malah diejek?
(3)kesempatan pengembangan diri
baru saja saya merasakan pengalaman luar biasa ketika studi banding di sekolah swasta di bogor, iklim kerjanyaa luar biasa!profesioanal, rapi, modern, dll.
(4)out put siswa
sudah terbukti murid-murid saya memiliki tingkat kognisi lebih dari siswa sekolah (negeri) yang lain. kelas 1 aja bahasa inggrisnya saya kasih materi kelas 4 tuh!
waktu lomba juga biasa kalo murid-kami diadu lawan kelas yang lebih tinggi!hasilnya ga mengecewakan tuch!bukti bahwa kinerja guru berbanding lurus ama output siswa.guru negeri, introspeksi donk!
Yang apaling menggembirakan sekolah gua baru penjajakan kerjasama supaya lulusannya dapet sertifikat ujian internasional dari cambrige!keren ga tuh?!anak SD lulus bawa sertifikat Cambridge!smp 2 pada ngantri mo nanpung tuh!
dari sekian alasan saya di atas, rasanya berat meninggalkan sekolah ini, meskipun berat, melelahkan, dan masih belum masuk tataran orang mapan. kepuasan atas hasil output siwa, serta pengalamn tak ternilai dengan dunia di luar sana menmbuat saya semakin memantabkan diri untuk stay, masalah rizqi urusan di ataslah, yang pasti saya yakin Tuhan ga tidur & pasti membalas semua jerih payah saya.Amien

2 komentar:

Anonim mengatakan...

gue salut ma loe...hari gini masih ada orang kaya loe.tapi gue mau lihat sampai berapa lama loe bertahan dengan idealisme itu

inspiring your life! mengatakan...

as information, march 2009 i was accepted as english teacher civil servant in SMA Negeri SBBS Sragen. hope i can handle my idealism as your wish bro..whereever am i. miss u bro and sis in SDII al abidin solo